Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 16:55 WIB | Rabu, 18 Oktober 2023

Kunjungan Jokowi ke Beijing, Indonesia dan China Teken 10 MoU

Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping menyaksikan pertukaran nota kesepahaman terkait kerja sama antara kedua negara di Great Hall of The People, Selasa, 17 Oktober 2023. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BEIJING SATUHARAPAN.COM-Indonesia dan China menandatangani sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dan kerja sama berbagai bida di kedua negara.

Dalam kunjungan kerjanya ke Beijing, China , Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Great Hall of The People, hari Selasa, 17 Oktober 2023.

Selain menggelar pertemuan bilateral, kedua pemimpin juga menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama kedua negara.

Sepuluh MoU yang ditandatangani di hadapan kedua pemimpin yaitu:

  1. Protokol tentang Persyaratan Pemeriksaan, Karantina, dan Sanitasi Veteriner Terhadap Produk Perairan Liar yang Akan Diekspor dari Indonesia ke Tiongkok;
  2. Protokol Persyaratan Karantina dan Kebersihan Hewan Akuatik yang Dapat Dimakan dari Indonesia ke Tiongkok;
  3. MoU Kerja Sama Implementasi Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI);
  4. MoU Dialog Bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan;
  5. MoU Kerja Sama Pembangunan Perdesaan dan Pengentasan Kemiskinan;
  6. MoU tentang Pertukaran Pengalaman untuk Tata Kelola dan Pembangunan Berkelanjutan;
  7. MoU tentang Pembentukan Mekanisme Koordinasi Promosi Bersama Poros Maritim Global dan Belt and Road Initiative;
  8. MoU Pendalaman Kerja Sama Bidang Kedokteran dan Kesehatan;
  9. MoU Penguatan Investasi dan Kerja Sama Ekonomi; dan
  10. MoU Peningkatan Kapasitas dan Pertukaran serta Kerja Sama dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Sebelumnya, saat bertemu secara bilateral dengan Presiden Xi Jinping, Presiden Jokowi meyakini bahwa hubungan baik Indonesia dengan China akan makin kuat ke depannya. Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong agar kedua negara memanfaatkan momentum baik saat ini untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.

“Momentum baik ini harus kita manfaatkan untuk makin memperkokoh kerja sama bilateral serta tingkatkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret bagi kawasan maupun bagi dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi menyampaikan mengenai upaya peningkatan kerja sama investasi terutama untuk baterai EV (kendaraan listrik) dan otomotif, pabrik suku cadang, kilang petrokimia, produksi baja, dan pengembangan kerja sama Halal Center. Presiden juga mendorong tindak lanjut kerja sama pengembangan koridor ekonomi “Two Countries, Twin Parks”.

“Untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara, saya harap China dapat jadi mitra strategis,” kata Presiden. Dan erkait perdagangan dan keuangan, Presiden menyampaikan apresiasi terhadap perdagangan bilateral yang terus tumbuh dan seimbang.

“Ke depan kita perlu terus dorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet dan penambahan jenis produk ekspor seperti perikanan, pertanian, dan buah tropis,” usul Presiden.

Mengenai kerja sama keuangan, Presiden Jokowi menyampaikan dukungannya terhadap rencana pembentukan local currency transaction melalui QR cross border untuk memfasilitasi ekspor-impor dan investasi.

Ketiga, mengenai ketahanan energi, Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan akselerasi penambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 60GW hingga tahun 2040 mendatang.

Keempat, Presiden Jokowi juga mendorong peningkatan wisatawan kedua negara. Presiden Jokowi menyebut sejumlah langkah, mulai dari penambahan frekuensi penerbangan langsung Indonesia-China, hingga peningkatkan beasiswa dan pelatihan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.

“Serta implementasi kerja sama desa melalui peningkatan kapasitas kepala desa Indonesia,” ucap Presiden.

Selain itu, kedua pemimpin negara juga turut bertukar pandangan mengenai situasi dunia saat ini, termasuk situasi di Gaza. Indonesia dan China memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya upaya untuk deeskalasi situasi dan memberikan fokus bagi isu kemanusiaan.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home