Kunjungan Kerja Menteri Lingkungan Hidup ke Sorong
SORONG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mencanangkan 'Kota Sorong Menanam 2013' di Sorong Papua pada Jumat (18/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan kerjanya dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, demikian siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang diterima.
”Mari kita jadikan kota Sorong menjadi lebih baik dan lebih hijau lagi sehingga dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat sekarang dan yang akan datang. Saat ini, tantangan kita dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup semakin berat dan komplek. Perlu upaya yang luar biasa dalam menyelesaikannya namun perlu cara-cara sederhana tetapi strategis," Kata Balthasar Kambuaya.
Balthasar Kambuaya menyampaikan bahwa gerakan tanam pohon sekarang dan mendatang harus terus digiatkan sehingga diharapkan dapat menjadikan kota Sorong bisa sejajar dengan kota besar lainnya dari pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan mutu lingkungannya. Balthasar Kambuaya dalam acara itu mengajak partisipasi masyarakat, dunia usaha, serta pemerintah daerah dalam mengendalikan pencemaran lingkungan di Kota Sorong.
Pengelolaan Limbah Ikan
KLH juga memberikan bantuan satu unit Bangunan Pengolahan Limbah Padat Ikan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) kota Sorong. Bantuan ini diberikan untuk membantu menanggulangi pencemaran lingkungan akibat limbah kegiatan perikanan dan untuk dimanfaatkan para nelayan.
Pemanfaatan limbah ikan dan penerapan teknologi pengelolaan limbah ikan di antaranya dengan mengolahnya menjadi tepung ikan berbentuk pelet. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat kota Sorong pada kegiatan pemanfaatan limbah perikanan. Tepung ikan merupakan bahan baku pakan ikan, udang dan ternak, yang merupakan komponen utama sumber protein dalam formulasi pakan. Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pakan Indonesia (GPMT), permintaan tepung ikan di Indonesia adalah sekitar 100 ribu hingga 120 ribu ton per tahun. Sebanyak 75 ribu hingga 80 ribu ton di antaranya dipenuhi dari impor. Sementara harga pasar pelet tepung ikan 5 ribu Rupiah untuk tiap kilogramnya.
Meninjau Kilang Minyak Pertamina
Balthasar Kambuaya juga meninjau kilang-kilang minyak di Kasim untuk mengetahui kegiatan penambangan minyak bumi. Kilang minyak PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit VII di Kasim ini merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mempertahankan kesatuan bangsa dengan tetap mengoperasikan meskipun secara ekonomis tidak memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Kilang ini mengolah (fraksinasi) minyak mentah menjadi produk utama berupa premium, kerosesin, solar dan hasil samping berupa residu. Hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum disalurkan ke wilayah Indonesia bagian timur seperti Sorong, Jayapura, Merauke, dan Ambon melalui jalur angkutan laut.
Balthasar Kambuaya menyatakan bahwa KLH sangat mendukung visi Pertamina menjadi ASEAN Energy Company pada tahun 2015, perusahaan energi yang berbasiskan energi terbarukan. Hal ini penting karena pengembangan energi terbarukan merupakan jawaban untuk mengurangi kerusakan lingkungan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...