Kunker ke Jepang dan Tiongkok, Jokowi Punya Misi Konkret
SLEMAN, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, mulai Minggu (22/3) hingga Sabtu (28/3) pekan depan melakukan kunjungan kerja kenegaraan ke Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Seperti dilansir dari situs setkab.go.id, Minggu (22/3), Presiden Jokowi mengatakan kunjungannya ke Jepang arahnya adalah untuk investasi dan perdagangan. “Tapi yang konkret, saya nggak mau hal-hal yang tidak konkret, yang nggak ril,” ujar dia.
Saat ditanya contohnya, Presiden Jokowi mengatakan supaya ada capital in flow ke indonesia, utamanya di infrastruktur, baik pelabuhan, bandara, powerplant, kereta api, tol, dan sebagainya.
Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengemukakan, tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok, utamanya sektor ekonomi.
“Kunjungan kerja ini dilakukan untuk menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok,” kata Arrmanatha kepada wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (20/3).
Menurut Juru Bicara Kemlu RI itu, Jepang merupakan mitra strategis Indonesia dalam 10 tahun terakhir, dan mitra dagang terbesar ketiga dengan nilai perdagangan sebesar 40,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
“Jepang juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai (investasi) sekitar 2,7 miliar dollar AS pada 2014. Selain itu, jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia mencapai 480 ribu sehingga Jepang menempati posisi terbesar kelima,” ujar Arrmanatha.
Dalam kunjungan kerja ke Jepang, menurut Arrmanatha, Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Kaisar Jepang dan menghadiri forum bisnis dengan 1.000 pengusaha Jepang.
Sementara dalam kunjungan ke RRT pada 26 Maret, menurut Arrmanatha, Presiden Jokowi akan melaksanakan kunjungan kenegaraan kepada Presiden RRT Xi Jinping.
“Akan ada pertemuan dan pembicaraan dengan pengusaha RRT dan forum bisnis,” kata Arrmanatha, seraya menyebutkan bahwa RRT merupakan mitra komprehensif Indonesia dalam 11 tahun terakhir.
Jubir Kemlu itu menyebutkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mencapai 48 miliar dollar AS, dan nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai 800 juta dollar AS.
“Pada intinya, kita akan menekankan bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok. Indonesia siap membuka peluang kerja sama,” ujar Arrmantha.
Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan akan tiba kembali di tanah air pada Sabtu (28/3) mendatang.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...