KWI: Kualitas Legislator Indonesia Rendah
JAKARTA, SATUHARAPAN - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menilai kualitas legislator Indonesia baik di pusat maupun di daerah, masih rendah, terlihat dari banyaknya undang-undang yang tidak aspiratif dan sarat muatan kepentingan sempit.
"Fungsi check and balance (perimbangan kekuasaan) lembaga legislatif nyaris tidak, terlihat dan ada pelemahan kekuatan oposisi di parlemen," kata Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo dalam konferensi pers terkait 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Kantor KWI, Jakarta, Jumat (14/8)
Menurut Ignatius, yang juga menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta ini, ada empat hal yang menyebabkan rendahnya kualitas legislator Indonesia.
Hal-hal tersebut adalah rekrutmen dan kaderisasi yang lemah, peran partai politik yang terlalu dominan, banyaknya elite politik miskin, serta budaya politik dan sistem pertanggungjawaban konstituen yang lemah.
Ia melanjutkan, di Indonesia, juga ada kecenderungan uang menjadi pendorong utama dalam perpolitikan.
"Uang menjadi yang utama dalam perpolitikan, menggantikan semangat kegotongroyongan dan nilai-nilai Pancasila."
Dorongan nafsu kekuasaan, kata dia, membuat segelintir elite oligarki yang menguasai modal, media dan mesin-mesin mobilisasi, menjadikan politik sebagai instrumen untuk menguasai sendi-sendi kenegaraan.
"Oleh karena itu Gereja Katolik mengharapkan kehadiran para pemimpin, di segala bidang, yang memiliki kejujuran kepada diri sendiri, keluarga, rakyat dan bangsa, serta setia kepada Pancasila," kata Ignatius. (Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...