Lagi, Jenderal Rusia Tewas dalam Perang di Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Seorang jenderal Rusia tewas di Ukraina timur, kata seorang wartawan media pemerintah Rusia pada hari Minggu (5/6), menambah panjang daftar korban militer tingkat tinggi yang diderita oleh Moskow.
Laporan tersebut, yang diterbitkan di aplikasi pesan Telegram oleh reporter televisi negara, Alexander Sladkov, tidak mengatakan secara tepat kapan dan di mana Mayor Jenderal Roman Kutuzov terbunuh. Juga tidak ada komentar langsung dari kementerian pertahanan Rusia.
Pembom strategis Tu-95 Rusia meluncurkan rudal ke Kiev dari Laut Kaspia pada hari Minggu pagi dan dua distrik timur ibu kota Ukraina diguncang ledakan, kata angkatan udara Ukraina dan walikota kota itu.
Serangan itu menargetkan infrastruktur kereta api di Kiev, kata Serhiy Leshchenko, ajudan kepala staf Presiden Volodomyr Zelenskiy. Setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit meskipun tidak ada kematian yang segera dilaporkan, kata Walikota Vitaly Klitschko.
Asap gelap membumbung ke langit di atas distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi tempat ledakan terdengar. "Menurut data awal, (Rusia) meluncurkan rudal dari pesawat Tu-95 dari Laut Kaspia," kata angkatan udara Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengklaim bahwa rudal tersebut telah menghancurkan tank yang dikirim ke Ukraina dari Eropa.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengunjungi pasukan garis depan di wilayah tenggara Zaporizhzhia, kata kantornya pada hari Minggu, sepekan setelah perjalanan serupa ke wilayah timur laut Kharkiv.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja besar Anda, untuk layanan Anda, untuk melindungi kita semua, negara kita," kata pernyataan itu mengutip Zelenskiy, menambahkan bahwa dia mengheningkan cipta selama satu menit untuk pasukan yang gugur.
Pasukan Rusia terus menyerbu Sievierodonetsk, menguasai bagian timur kota, Serhiy Gaidai, gubernur wilayah Luhansk di mana Sievierodonetsk berada, mengatakan pada hari Minggu.
Gaidai mengatakan bahwa ada bagian dari pabrik kimia Azot yang rusak dalam serangan hari Sabtu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...