Lampaui Target Emas, Indonesia Cetak Sejarah di Asian Para Games 2018
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia berhasil melewati raihan 16 emas yang dijadikan target Asian Para Games 2018. Total emas yang dikoleksi kini telah mencapai 23 emas. Ini adalah raihan terbanyak sepanjang keikutsertaan Indonesia di Asian Para Games.
Indonesia hanya meraih satu emas pada Asian Para Games I di Guangzhou, Tiongkok, pada 2010. Jumlah tersebut meningkat menjadi sembilan emas pada Asian Para Games II di Incheon, Korea Selatan pada 2014.
“Raihan ini adalah sebuah sejarah baru bagi Indonesia. Kita harus berbangga atas prestasi luar biasa ini. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh atlet yang telah bekerja keras, tim pelatih dan official yang membantu para atlet tanpa kenal lelah, juga Chief de Mission Armin Syah yang terus mengawal persiapan."
"Tak lupa terima kasih saya ucapkan kepada psikolog yang setia menemani untuk menjaga semangat para atlet,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
“Terima kasih atas doa dan dukungan para supporter. Terima kasih kepada mereka yang rela meninggalkan pekerjaan demi memberikan suntikan semangat secara langsung di venue–venue pertandingan. Ini adalah kesuksesan yang harus kita rayakan bersama-sama,” katanya.
Kepastian rekor baru Indonesia ini didapatkan pada hari keempat Asian Para Games 2018. Total sebanyak 15 emas diraih oleh para pahlawan bangsa hari ini. Jumlah tersebut disumbangkan oleh:
Atletik : Kharisma Evi Tiarani (Lari 100m Putri T42/63), Putri Aulia (Lari 100m Putri T13)
Tenis Meja: M. Riah Prahasta/Suwarti (Ganda Campuran Kelas 6-8), Agus Sutanto/Tatok Hardiyanto (Ganda Putra TT 4-5), David Jacobs/Komet Akbar (Ganda Putra TT 10)
Catur: Carsidi, Edy Suryanto, Hendy Wirawan (Beregu Putra Klasik VI – B2/B3), Hendy Wirawan (Tunggal Putra Klasik VI – B2/B3), Debi Ariesta, Tati Karhati, Wilma Margaretha Sinaga (Beregu Putri Klasik VI – B1), Debi Ariesta (Tunggal Putri Klasik VI – B1), Nasip Farta Simanja, Roslina, Yuni (Beregu Putri Klasik VI – P1), Nasip Farta Simanja (Tunggal Putri Klasik VI-P1).
Lawn Bowl: Mella Windasari (Individu B6), Dwi Widiantoro (Individu Open B1), Suwondo (Individu Open B4), Julia Verawati (Individu Open B2)
Menpora Imam Nahrawi optimistis, jumlah emas Indonesia bisa terus bertambah, mengingat masih banyak nomor yang akan dipertandingkan di sisa hari penyelenggaraan. Apalagi, ada banyak hasil yang telah melampaui target.
“Tenis meja sebenarnya hanya ditarget dua emas, tetapi ternyata bisa mendapatkan empat. Catur juga melebihi target empat emas yang ditetapkan,” kata Menpora.
“Untuk Lawn Bowl kita tidak berikan target karena merupakan olahraga baru. Namun, keuntungan sebagai tuan rumah berupa waktu adaptasi di venue pertandingan membuat persiapan kita lebih matang dibanding negara lain. Hasilnya, kita mendapatkan empat emas,” katanya.
Momen bersejarah lain terjadi di cabang olahraga atletik nomor lari 100m putri T13. Putri Aulia memecahkan rekor Asian Para Games dengan catatan waktu 12,49 detik. Ia melampaui catatan waktu 13,13 detik milik pelari China, Lin Zhu.
Kemenangan tersebut semakin istimewa karena seluruh medali di nomor lari 100m putri T13, disapu bersih oleh Indonesia. Aulia Putri menyanyikan Indonesia Raya bersama dengan dua rekannya, yaitu Endang Sari Sitorus Ni (perak) dan Made Arianti Putri (perunggu).
Menpora berharap kesuksesan ini bisa terus dijaga dan berlanjut hingga ke Paralimpiade Tokyo 2020.
“Semakin banyak atlet kita yang meraih medali, maka akan semakin banyak pula yang bisa bertanding di Paralimpiade di Tokyo, Jepang pada 2020. Mari doakan terus dan jangan lupa datang langsung ke venue untuk menyemangati para pahlawan olahraga kita,” kata menteri asal Bangkalan tersebut.
Hingga pada Rabu (10/10) pukul 19.00 WIB ini, Indonesia berada di peringkat kelima klasemen umum dengan raihan 23 emas, 28 perak, dan 31 perunggu. (setkab.go.id)
Editor : Sotyati
Victor Gyokeres Pemain Terbaik Swedia 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyerang Sporting CP, Viktor Gyokeres terpilih sebagai pemain terbaik Sw...