Layanan Kesehatan Masih Rentan Penyerangan di Zona Konflik
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Palang Merah mengatakan, dua tahun sejak PBB mengadopsi resolusi meminta para pihak yang bertempur untuk melindungi staf serta fasilitas yang merawat orang yang luka-luka dan sakit, tercatat ada 1.200 insiden kekerasan terhadap rumah sakit dan tenaga medis di 16 negara, Associated Press melaporkan.
Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional Yves Daccord mengemukakan kepada Dewan Keamanan PBB, Selasa (22/5), “kesenjangan antara kata-kata dan perbuatan agak mencolok.”
Ia menyebut, sejumlah petugas kesehatan dibunuh, diancam dan diculik sementara ambulans dihalangi, obat-obatan dimusnahkan atau dicegah melintasi garis depan, dan rumah sakit dibom atau dijarah.
Daccord mengatakan, “merupakan suatu kewajiban bagi semua negara bukan saja pihak-pihak yang bertikai untuk menjunjung tinggi komitmen internasional, dan menjadikan perlindungan terhadap perawatan kesehatan sebagai prioritas nasional. (Voaindonesia.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...