Lebanon: Deposan Sandera Karyawan Bank Minta Tabungan Dicairkan
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Seorang perempuan Lebanon menyandera dengan todongan senjata di bank BLOM di Beirut tengah, Lebanon, untuk meminta uang simpanannya untuk membayar perawatan medis saudara perempuannya yang sakit, kata media lokal melaporkan pada hari Rabu (14/9).
Itu adalah yang terbaru dari serangkaian perampokan ketika deposan Lebanon, yang tabungannya telah didevaluasi dan dibekukan di bank selama hampir tiga tahun, mengambil tindakan sendiri.
Sally Hafez menyiarkan video langsung dari penggrebegannya, di mana dia terdengar berteriak pada karyawan untuk melepaskan sejumlah uang sementara pintu masuk ke bank disegel.
"Saya Sally Hafez, saya datang hari ini ... untuk mengambil simpanan saudara perempuan saya yang sekarat di rumah sakit," katanya dalam video. "Saya tidak datang untuk membunuh siapa pun atau untuk menembak... saya datang untuk menuntut hak saya."
Perempuan itu langsung berubah menjadi pahlawan rakyat di media sosial di Lebanon, di mana banyak yang putus asa untuk mengakses tabungan mereka dan marah pada sektor perbankan yang dianggap sebagai kartel korup.
Perempuan kedua yang muncul dalam video mengklaim bahwa mereka telah menabung lebih dari US$ 13.000, sementara seorang pria yang berdiri di sampingnya membawa apa yang tampak seperti tumpukan uang kertas yang dibungkus plastik.
Seorang koresponden AFP di tempat kejadian mengatakan bensin dituangkan ke dalam bank selama pencurian dan pistol kemudian ditemukan di tanah, meskipun tidak segera jelas apakah itu asli.
Koresponden mengatakan Hafez dan tersangka kaki tangannya berhasil melarikan diri melalui jendela yang pecah di belakang sebelum pasukan keamanan tiba. Perampokan berlangsung kurang dari satu jam.
Bulan lalu, seorang pria lokal menerima simpati luas setelah dia menyerbu bank Beirut dengan senapan dan menyandera karyawan dan pelanggan selama berjam-jam untuk meminta sebagian dari US$200,000 dari tabungannya yang dibekukan untuk membayar tagihan rumah sakit untuk ayahnya yang sakit.
Dia ditahan tetapi segera dibebaskan.
Pada bulan Januari, seorang nasabah bank menyandera puluhan orang di Lebanon timur setelah dia diberitahu bahwa dia tidak dapat menarik tabungan mata uang asingnya, kata seorang sumber di pemberi pinjaman.
Media lokal melaporkan bahwa pelanggan akhirnya diberikan sebagian dari tabungannya dan dia diserahkan kepada pasukan keamanan.
Lebanon telah dilanda krisis ekonomi terburuk sejak 2019. Mata uang lokal telah kehilangan lebih dari 90 persen nilainya di pasar gelap, sementara kemiskinan dan pengangguran melonjak. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...