Lebanon: Nilai Mata Uang Merosot, Demonstrasi Meluas
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Para demonstran di Lebanon membakar jalan-jalan dan bentrok dengan pasukan keamanan pada malam kedua kerusuhan pada hari Jumat (12/6), menurut saksi mata dan media Lebanon.
Protes meletus pada hari Kamis (11/6) di beberapa kota Lebanon setelah jatuhnya mata uang pound Lebanon, yang telah kehilangan sekitar 70 persen dari nilainya sejak Oktober tahun lalu, ketika Lebanon terjerumus ke dalam krisis keuangan yang telah membawa kesulitan ekonomi yang parah.
Pound Lebanon tampaknya berhenti penurunannya pada hari Jumat (12/6) setelah pengumuman pemerintah bahwa bank sentral akan menyuntikkan dolar ke pasar pada hari Senin (15/6).
Namun, para pengunjuk rasa kembali protes pada Jumat malam dan mereka melemparkan kembang api dan batu ke pasukan keamanan di Beirut tengah dan kota Tripoli di utara. Itu mendorong petugas untuk menyemprotkan gas air mata dan peluru karet untuk mendorong demonstran mundur.
Kerusuhan itu terjadi ketika Beirut mengadakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program reformasi yang diharapkan akan mengamankan miliaran dolar dalam pembiayaan dan mengembalikan ekonominya ke jalurnya.
Krisis, yang berakar pada dekade penuh korupsi dan pemborosan, telah membawa harga pangan melonjak naik, pengangguran meningkat dan memberlakukan kontrol modal.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...