Ledakan Tambang Sawahlunto, Tim SAR Masih Cari Empat Korban
PADANG, SATUHARAPAN.COM - Tim SAR gabungan hingga saat ini masih mencari empat korban tertimbun di terowongan yang ambles di pertambangan batu bara PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Dusun Data Gulandi, Desa Batu, Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.
"Proses evakuasi empat korban tambang tertimbun di dalam terowongan masih terus dilakukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Padang Zulfahmi ketika dihubungi dari Padang, Sabtu (25/1).
Empat korban yang masih tertimbun itu Irvan (40), Qomarruddin (41), Ucok (40), dan Anton (31), sedangkan korban meninggal dunia atas nama Edi (40).
Tim SAR menggali terowongan tambang yang ambles untuk mencari korban yang masih tertimbun. "Tim SAR sejak Jumat (24/1) sore hingga Sabtu pagi baru berhasil menggali sekitar 10 meter dari bibir terowongan tambang batu bara tersebut," kata Zulfahmi.
Berdasarkan keterangan pekerja, panjang terowongan tambang sekitar 120 meter. Tim SAR memperkirakan korban tertimbun berada sekitar 50 meter dari bibir terowongan.
"Ada sekitar 40 meter lagi penggalian dilakukan untuk evakuasi korban yang tertimbun di dalam terowongan tersebut," kata Zulfahmi.
Berdasarkan keterangan dari korban selamat, terjadi ledakan tambang ketika mereka melakukan perbaikan blower di dalam terowongan. "Saat perbaikan tersebut pekerja diduga lupa mematikan arus listrik yang dapat memicu percikan api sehingga terjadi ledakan dalam terowongan tersebut," ia menambahkan.
Lokasi tambang batu bara tersebut, mengandung gas metana yang membahayakan pekerja. "Besar kemungkinan ledakan tambang tersebut terjadi akibat percikan api sehingga menyambar gas metana di sekitar tambang tersebut," ujarnya.
Pada kesempatan, Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terjadinya ledakan tambang batu bara itu, "Tim akan melihat apakah metode penambangan pekerja dari PT Dasrat sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak."
Ia menduga penyebab ledakan tambang tersebut karena adanya semburan gas metana di dalam gua tambang. "Kandungan gas metana yang melewati ambang batas menjadi penyebab terjadinya ledakan di tambang," katanya.
Pernah Terjadi 2009
Berdasarkan keterangan sementara, peristiwa itu berawal ketika delapan pekerja tambang memperbaiki blower yang rusak di dalam gua tambang batu bara. Saat perbaikan blower, diduga juga terjadi peningkatan gas metana di dalam gua tambang.
"ESDM Sumbar belum tahu sumber berita dari mana percikan api sehingga terjadi ledakan mengakibat empat orang tertimbun, satu orang meninggal dunia," kata Marzuki.
Ledakan tambang di Kota Sawahlunto pernah terjadi pada 16 Juni 2009 sekitar pukul 16.00 WIB di wilayah kuasa pertambangan (KP) eksploitasi milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Ngalau Cigak, Kecamatan Talawi.
Akibat ledakan tambang tersebut, 32 orang meninggal dunia, sedangkan korban luka-luka ringan maupun berat yang dirawat 13 orang. (Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...