Legislator Aceh Tersinggung Australia Minta Balas Jasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Legislator asal daerah pemilihan Aceh, Nasir Djamil mengecam pernyataan PM Australia Tony Abbott yang berwacana meminta ganti rugi bantuan yang diberikan Australia guna rehabilitasi dan rekonstruksi pascamusibah tsunami Aceh 2004 silam, jika pemerintah Indonesia tetap mengeksekusi dua warganya.
"Wacana itu sungguh sangat memalukan karena keluar dari seoranng perdana menteri," kata Nasir dalam siaran pers yang diterima satuharapan, di Jakarta, Jumat (20/2).
Wakil rakyat di Komisi III DPR ini pun meminta Tony Abbott agar segera menghitung bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Tsunami Aceh. Nasir yakin rakyat Aceh baik di dalam dan di luar negeri akan mampu mengumpulkan uang untuk diserahkan kembali ke Australia.
"Ini sangat serius dan menghina rakyat Aceh. Kami juga sadar bahwa bantuan asing ke Aceh saat rehab dan rekonsiliasi justru banyak yang dinikmati oleh negara donor," ujar dia.
Sebelumnya, sejumlah media menginformasikan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar Canberra dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004 dan membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali.
Indonesia telah menegaskan bahwa Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun), pemimpin kelompok perdagangan narkoba yang disebut Bali Nine, akan berada di antara kelompok narapidana berikutnya yang akan menghadapi regu tembak. Namun, pihak Indonesia masih tutup mulut tentang kapan eksekusi akan berlangsung dan narapidana asing mana saja yang akan bergabung dengan dua warga Australia itu.
Abbott mengatakan, dalam meningkatkan tekanan terhadap Jakarta, ia terus berusaha "menjadi suara pribadi yang terkuat" kepada Presiden Indonesia Joko Widodo dan memperingatkan bahwa dirinya akan merasa "sangat sedih" jika permintaannya untuk membatalkan eksekusi itu diabaikan.
"Australia telah mengirim bantuan miliaran dollar," katanya, merujuk pada bencana tsunami yang menewaskan 220.000 orang di 14 negara. Dari jumlah itu, hampir 170.000 orang berasal dari Indonesia.
"Kami mengirim sebuah kontingen besar angkatan bersenjata kami untuk membantu di Indonesia dengan bantuan kemanusiaan. Saya ingin mengatakan kepada rakyat Indonesia dan Pemerintah Indonesia, kami di Australia selalu ada untuk membantu kalian dan kami berharap bahwa kalian mungkin bisa membalas dengan cara ini pada saat ini."
"Kami akan membuat ketidaksenangan kami diketahui. Kami akan membuat rakyat Indonesia tahu bahwa kami merasa sangat kecewa," kata Abbott ketika ditanya apa yang akan terjadi jika eksekusi tetap berlangsung.
"Saya tidak ingin memberikan penilaian yang buruk terhadap hubungan terbaik dengan seorang teman dan tetangga yang sangat penting.
"Namun, saya harus mengatakan, kami tidak bisa mengabaikan hal seperti ini begitu saja jika usaha yang kami lakukan diabaikan oleh Indonesia."
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...