Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 14:03 WIB | Jumat, 09 September 2016

Legislator Sarankan Pansel KPU dan Bawaslu Jalin Kekuatan Manajerial

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan, menyarankan perlu ada kekuatan manajerial dari seorang ketua tim panitia seleksi (Pansel) Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pasalnya, mereka berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu maupun profesi berbeda.

“Saya harap mereka dapat bersinergi dan bergerak dalam satu rampak barisan yang sama," kata Arteria saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (9/9).

Politisi PDI Perjuangan itu menilai tim pansel mampu menjadi pabrik, sekaligus filter, yang dapat melahirkan calon anggota KPU dan Bawaslu yang layak dan pantas dipilih oleh Komisi II DPR dengan mengedepankan objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Apalagi, mengingat tantangan demokrasi dan penyelenggaraan pemilu ke depan semakin berat.

“Kalau yang dipilih tim seleksi ini merupakan putra putri terbaik bangsa, kan fit and proper test di DPR tidak perlu dikhawatirkan lagi karena mereka semua sudah yang terbaik,” kata dia.

Arteria berpendapat untuk kualitas, kapasitas, dan integritas calon, saat ini mutlak diperlukan karena anggota KPU dan Bawaslu RI nanti tak ada waktu untuk orientasi. Begitu dilantik, mereka dihadapkan langsung pada kompleksitas pelaksanaan pemilu presiden dan legislatif yang dilaksanakan secara serentak.

Di samping itu, mereka juga harus beradaptasi secara cepat dengan UU Pemilu yang baru, bahkan belum pernah dipraktikkan sebelumnya.

“Mereka juga langsung berhadapan dengan hiruk-pikuk kompleksitas persiapan pelaksanaan pilkada serentak 2018 yang baru pertama kalinya menggunakan KTP elektronik, yang bisa kita bayangkan tingkat risiko kegaduhannya,” kata dia.

Selain itu, Arteria mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo bernomor 98 Tahun 2016 tentang penetapan tim panitia seleksi tersebut yang berjumlah 11 orang dalam pansel dan dipimpin oleh pakar hukum tata negara Saldi Isra.

“Formasi ini memperlihatkan Pak Jokowi dan Mendagri serius membangun demokrasi sehat sekaligus komitmen untuk peningkatan kualitas demokrasi,” kata dia.

Menurut Arteria, mereka yang terpilih tidak hanya berkualitas, tapi juga memiliki kapasitas di bidangnya dan sekaligus figur yang berintegritas, serta memiliki rekam jejak yang baik.

“Mereka adalah orang-orang besar di bidang masing-masing,” kata dia.

Masa bakti Komisioner KPU yang diketuai Juri Ardiantoro serta Bawaslu di bawah pimpinan Muhammad akan berakhir April 2017. Karena itu, pemerintah membentuk tim panitia seleksi yang akan bekerja hingga Oktober 2016.

Tim pansel diketuai oleh pakar hukum tata negara Saldi Isra. Ia bersama 10 anggota lain, yakni Ramlan Subekti (wakil ketua), Soedarmo (sekretaris), dan Hamdi Muluk, Betti Alisjahbana, Widodo Ekatjahjana, Valina Singka Subekti, Nicholaus Teguh Budi Harjono, Erwan Agus Purwanto, Harjono, serta Komarudin Hidayat, akan bertugas membantu presiden untuk menetapkan calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2017-2022.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home