Lerak, Pencuci Alami, Penangkal Jerawat, Pengusir Nyamuk
SATUHARAPAN.COM – Tidak banyak generasi Y, generasi yang lahir sesudah dekade 80, kenal lerak. Buah dari tumbuhan yang juga dikenal dengan nama klerek atau rerek ini pada masanya adalah sabun alami yang dimanfaatkan oleh nenek moyang untuk mencuci pakaian, bahan-bahan dari kuningan, tembaga, bahkan emas.
Belakangan, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup yang baik, banyak orang, termasuk generasi Y, yang menoleh kembali ke lerak. Bukan hanya untuk sabun pencuci batik agar tetap awet, namun juga sebagian memanfaatkan sebagai sabun wajah penangkal jerawat.
Lerak, mengutip dari thefern.info, adalah tumbuhan yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, dari India dan Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, hingga Tiongkok dan Taiwan. Di Indonesia, daerah penghasil lerak terbesar adalah Kediri dan Madura di Jawa Timur, dan Banten.
Orang Jawa biasa menyebut tumbuhan ini dengan nama klerek, lerak, atau werak, sementara di Tanah Sunda orang biasa menyebut dengan nama rerek, dan orang Sumatera menyebutnya lamuran.
Di Malaysia, mengutip Wikipedia, nama sebutannya tak jauh berbeda dengan di Tanah Jawa dan Tanah Sunda, rerak atau rerek. Tumbuhan yang juga disebut soapberry dalam bahasa Inggris ini memiliki nama ilmiah Sapindus rarak, Candolle, dengan nama sinonim Dittelasma rarak (DC.) Hook.f. dan Sapindus angustifolius Blume.
Lerak tumbuh liar di hutan-hutan, pada ketinggian 450-1.500 meter di atas permukaan laut, di hutan-hutan daerah Jawa dan Sumatera. Situs thefern.info menyebutkan di wilayah selatan Tiongkok daratan tumbuhan ini ditemukan hingga ketinggian 2.100 meter di atas permukaan air laut.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 10 meter hingga 42 meter dengan diameter satu meter.
Daunnya berwarna hijau, berbentuk bulat telur, berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek. Lerak berbunga majemuk, terdapat di ujung batang, dan berwarna putih kekuningan.
Biji terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya cokelat kehitaman, permukaan buah licin dan mengkilat. Daging buahnya sedikit berlendir dan mengeluarkan aroma wangi.
Bentuk daunnya bulat telur berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek, dan berwarna hijau. Lerak berbunga majemuk, terdapat di ujung batang, dan berwarna putih kekuningan. Biji terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya cokelat kehitaman, permukaan buah licin dan mengkilat. Daging buahnya sedikit berlendir dan mengeluarkan aroma wangi.
Manfaat dan Khasiat Lerak
Pohon lerak yang sudah besar memiliki kualitas kayu yang disebutkan setara dengan kayu jati, sehingga pohon ini banyak ditebang. Namun, sifatnya tidak tahan lama, menurut thefern.info, sehingga nilai ekonominya tidak setinggi kayu jati.
Wikipedia menyebutkan lerak ditanam sebagai tumbuhan pioner di wilayah utara Thailand dalam program penghutanan kembali, karena sifatnya yang cepat tumbuh.
Lerak seperti dikutip dari blog.unpad.ac.id (2011) mengandung saponin, suatu alkaloid yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. Selain untuk mencuci batik yang menyebabkan kain awet dan tidak pudar, lerak juga biasa dimanfaatkan untuk mencuci barang-barang kuningan, tembaga, dan emas.
Lerak secara tradisional juga bisa digunakan sebagai sabun wajah, untuk mengurangi jerawat. Di beberapa wilayah, secara tradisional lerak dimanfaatkan sebagai obat kudis.
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup yang baik, belakangan potensi lerak mulai dilirik kembali. Bahkan lerak mulai dijumpai di pasaran, termasuk di toko kerajinan serbaada di kota-kota besar, dalam bentuk kemasan cair atau dalam bentuk buah yang dikeringkan.
Para ahli botani mengelompokkan lerak sebagai tanaman biopestisida, karena daging buahnya mengandung saponin yang bersifat biopestisida. Kandungan racun pada lerak sangat baik digunakan untuk obat pembunuh serangga seperti nyamuk, kecoa, dan pembasmi cacing tanah.
Selain biopestisida, saponin juga termasuk dalam bioinsektisida, pembasmi nyamuk alami. Biasanya, orang mencampur buah/biji lerak dengan etanol 90 persen. Buah dan biiji dikeringkan, kemudian ditumbuk hingga menjadi serbuk. Sepuluh gram serbuk lerak kemudian dilarutkan ke dalam 100 ml etanol 90 persen. Cairan hasil ekstraksi ini dapat dipakai untuk mengendalikan jentik nyamuk, mematikan nyamuk dewasa, dan bersifat sebagai repelen yang dapat mencegah kehadiran nyamuk. Untuk mencegah demam berdarah, cukup mencampurkannya ke dalam bak.
Editor : Sotyati
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...