Lesehan Sama Wartawan, Zulkifli Beri Sinyal Akhir Dualisme DPR

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua MPR Zulkifli Hasan tiba-tiba menghampiri sejumlah wartawan yang duduk di pelataran Gedung Nusantara III, Senayan Jakarta Pusat. Mengenakan celana bahan hitam dan baju batik, Politisi PAN itu tidak ragu untuk duduk lesehan di lantai yang kebersihannya patut dipertanyakan itu.

Setelah duduk, ia  langsung berkata dan memberi sinyal segera berakhirnya dualisme yang kini terjadi di tubuh DPR. “Tidak ada persoalan di negeri ini yang tidak bisa diselesaikan, asalkan kita mau silahturahmi dan musyawarah untuk mufakat,” kata dia kepada sejumlah wartawan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/11).

“Pasti semuanya selesai,” dia menambahkan.

Menurut Zulkifli, saat ini ketua umum partai politik sedang bekerja, sedangkan MPR telah memberi bantuan. “Semuanya sekarang sedang bergerak, tapi semuanya tidak harus dimongin kan? Terkadang ada hal yang lebih bagus diam. Tidak perlu dibilang mau ketemu ini, ketemu itu,” Ketua MPR menjelaskan.

Zulkifli juga meyakinkan dualism yang saat ini terjadi di tubuh DPR akan selesai paling lama dalam waktu dua minggu ke depan. “Paling cepat satu minggu,” kata dia.

“Itu perkiraan saya,” Ketua MPR itu menegaskan.

Menurut dia, dualism yang saat ini terjadi di DPR merupakan hal wajar, karena Indonesia belum lama memasuki proses demokrasi. “Tapi kembali yang saya bilang tadi, kalau sudah menyangkut kepentingan bangsa dan kepentingan bersama, pemimpin kita itu biasanya bijak,” ujar Zulkifli.

Dengan saling bertemu, lanjut Ketua MPR, perbedaan pendapat bisa selesai sekitar 40 persen, bahkan amarah seseorang bisa berkurang 50 persen, bila sudah duduk bersama dan saling bertukar pikiran.

Sebelum kembali berdiri dan meninggalkan Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta Pusat, seorang wartawan sempat menawarkan Zulkifli sepiring makanan dan segelas es teh manis. Namun Ketua MPR itu hanya mengambil minumannya saja.

“Saya baru saja makan, masih kenyang, jadi saya ambil minumnnya saja ya,” kata dia yang disambut tawa sejumlah wartawan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja