Lewat Pidatonya, Megawati Dinilai Seorang Negarawan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di acara pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, dinilai menunjukkan sosok kenegarawanan putri kedua Ir. Soekarno tersebut.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Emrus Sihombing mengaku sependapat dengan Megawati yang menyatakan revolusi mental harus dimulai dari dalam diri sendiri.
“Saya sependapat dengan pandangan Megawati yang menyatakan bahwa slogan revolusi mental sebagaimana yang digaungkan Presiden Joko Widodo harus dimulai dari dirinya sendiri lebih dahulu,” kata Emrus kepada satuharapan.com, di Jakarta, Kamis (9/4).
Sebelumnya, Megawati beranggapan, di tengah berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia, revolusi mental sangat diperlukan untuk membangunkan spirit dan kebanggaan sebagai bangsa. “Revolusi mental melahirkan jiwa yang hidup, berkarakter, disiplin, penuh percaya diri, dan unggul dalam kualitas kehidupan," ujar Presiden RI kelima itu.
Emrus melihat permintaan Megawati tersebut harus benar-benar direalisasikan oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, hal tersebut penting agar masalah-masalah seperti Perpres No 39/2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan, tidak terulang kembali di masa akan datang.
“Karena perubahan harus dimulai dari pemimpinnya,” kata Emrus.
Kesabaran Revolusioner Megawati
Selanjutnya mengenai ucapan Megawati tentang kesabaran revolusioner, Emrus mengatakan sosok Presiden RI kelima tersebut memang melewati perjuangan yang penuh tekanan dalam pemerintahan otoriter ketika membangun PDI Perjuangan.
“Dalam membangun PDI Perjuangan, Megawati betul-betul melakukan perlawanan kesabaran dan pergerakan moral, hingga akhinya orde baru runtuh dan PDI Perjuangan bisa keluar sebagai pemenang di Pemilu Legislatif 2009,” tutur dia.
Namun, Emrus enggan menanggapi bila isi pidato tersebut sebagai nasihat pada Joko Widodo agar bersabar untuk memimpin partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“Yang pasti Jokowi hadir dalam Kongres IV PDI Perjuangan sebagai kader, bukan presiden. Dan Megawati selalu memberikan pedoman-pedoman kepada kadernya,” ujar dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...