Libur Natal dan Tahun Baru, Kiat Mudik Nyaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tanggal 24 Desember 2014 ini diperkirakan menjadi puncak mudik bagi sebagian masyarakat di liburan Natal dan Tahun Baru ini. Guna meningkatkan kesehatan para pemudik, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mengingatkan akan hasil kajian arus mudik yang dilakukan pada 2013, seperti dikemukakan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) MARS DTM&H DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dalam siaran persnya, Selasa (23/12).
Kesimpulan dari kajian itu, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum meningkat, sedangkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi (motor dan mobil) menurun.
Jumlah kecelakaan saat mudik Lebaran 2013 menurun, demikian pula jumlah korban meninggal menurun. Rumah sakit-rumah sakit dan puskesmas menampakkan peningkatan kepedulian dalam penanganan korban mudik lebaran 2013. Korban kecelakaan lali lintas yang ditangani di puskesmas dan rumah sakit, terbanyak adalah luka robek (VL) dan lecet (VE), kemudian trauma kepala, serta patah tulang anggota gerak bawah dan atas.
Umur korban terbanyak pada usia muda 15 -24 tahun, demikian pula umur korban yang meninggal dunia yang terbanyak juga sama pada usia 15-24 tahun. Korban terbanyak wiraswasta/pedagang dengan pendidikan tamat SLTA/sederajat dan sumber biaya bayar sendiri.
Korban yang meninggal sebagian besar 72,5 persen karena DOA (dead on arrival) atau meninggal pada saat kedatangan. Jenis kendaraan korban sebagian besar sepeda motor (60,85 persen), sebagai pengendara dan penumpang/pembonceng, dan sebagian besar akibat kecelakaan ganda (80 persen).
Rekomendasi dari kajian itu adalah memperbanyak mudik gratis dengan angkutan umum melalui jalan darat terutama untuk sepeda motor dan penumpangnya, serta memperbanyak tempat-tempat istirahat dengan berbagai fasilitas (makan, minum, pijat, toilet) di jalur mudik terutama di daerah rawan kecelakaan atau setelah dua-tiga jam perjalanan.
Perlu ada pelatihan kursus tentang penanganan terhadap pasien korban kecelakaan (ATLS)/penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD), untuk dokter dan perawat di puskesmas dan rumah sakit, serta penambahan peralatan medik di jalur mudik rawan kecelakaan harus menjadi prioritas utama.
Pelatihan siaga bencana atau basic life support untuk tenaga nonmedis (polisi, sopir ambulans, tokoh masyarakat/pemuda/pramuka) perlu dilakukan di daerah rawan kecelakaan lali lintas. Mobil puskesmas keliling di puskesmas, dapat dimaksimalkan fungsinya sebagai “mobil ambulans”. Puskesmas dan rumah sakit di jalur mudik sebaiknya menjadi trauma centre. Kegiatan UKS di sekolah lebih ditingkatkan terutama mengenai berlalu lintas yang baik, tertib, dan sopan.
Kematian tersebut sebetulnya bisa dicegah dengan upaya sistematis. Banyak upaya di luar bidang kesehatan, misalnya memeriksa kelaikan kendaraan, cek fisik kendaraan, mengembangkan kelompok komunitas yang sadar berlalu lintas yang baik (pembekalan “basic life support”), dan sosialisasi undang-undang lalu lintas yang bisa bermanfaat mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Tip Mudik Sehat, Aman, Nyaman
-Sebaiknya, jangan berangkat saat baru saja pulang bekerja. Selain capek, psikologis Anda juga hampir pasti lelah karena lalu lintas padat.
-Sebelum berangkat mudik, sebaiknya memeriksakan kesehatan terlebih dulu. Apalagi jika selama ini memiliki keluhan sakit tertentu. Siapkan juga obat-obat yang kira-kira Anda butuhkan.
-Bawa persiapan makanan minuman, khususnya kalau membawa bayi dan anak-anak.
-Tak kalah penting, kendaraan yang hendak dipakai mudik juga harus “diperiksa”. Pastikan kondisinya prima sehingga tidak terjadi gangguan di jalan.
-Saat di perjalanan, jangan paksakan diri untuk terus berjalan jika kondisi tidak memungkinkan. Ada baiknya beristirahat secara periodik.
-Jangan memaksakan diri dengan meminum obat atau bahan tertentu yang dipercaya sebagian masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuh sesaat. Jika merasa lelah, carilah tempat untuk beristirahat.
- Jangan membeli makanan sembarangan. Jika salah makan, otomatis kesehatan dapat terganggu.
- Kalau diperlukan, jangan ragu-ragu untuk memanfaatkan pos kesehatan di sepanjang arus mudik yang sudah disediakan pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat
-Jika sudah sampai ke tujuan, cepatlah beristirahat. Jangan paksa diri untuk langsung berkeliling-keliling ke rumah sanak saudara. (litbang.depkes.go.id)
Editor : Sotyati
Densus 88 Anti Teror Tangkap Tiga Terduga Teroris di Sulawes...
PALU, SATUHARAPAN.COM-Densus 88 Anti Teror Polri menangkap tiga terduga terorisme di Sulawesi Tengah...