Libya Resmi Minta Bantuan Militer Turki
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui PBB telah secara resmi meminta bantuan militer dari Turki, baik untuk angkatan udara, darat, dan laut, untuk menangkis serangan Tentara Nasional Libya (LNA) yang akan mengambil lih ibu kota, Tripoli, kata seorang pejabat Tripoli mengatakan, pada Kamis (26/12).
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebelumnya mengatakan bahwa negaranya akan mengirim pasukan ke Libya atas permintaan Tripoli segera pada bulan depan.
Pemerintah GNA Libya menghadapi tantangan dari LNA dan parlemen yang berbasis di Benghazi, meskipun mendapat pengakuan dari PBB. Turki memberikan dukungan militer kepada pemerintah GNA Libya, setelah kedianya menandatangani perjanjan perbatasan laun dan kerja sama militer, akhir bulan lalu.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, membahas situasi di Libya dalam sebuah pembicaraan telefon, hari Kamis, menurut laporan Reuters. Kedua pihak sepakat harus mengambil langkah-langkah mendesak untuk menyelesaikan konflik di Lubya, menurut Gedung Putih.
Mesir, termasuk di antara negara-negara yang menolak perjanjian antara Turki dan Pemerintah GNA Libya, selain Yunani.
Libya dilanda perang saudara setelah Presiden Moamar Khadafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011, dalam revolusi Musim Semi yang melanda negara itu.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...