Liga Arab Mengadopsi Rencana Rekonstruksi Gaza dari Mesir

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Para pemimpin Arab mengadopsi rencana rekonstruksi Mesir untuk Gaza pada hari Selasa (4/3) yang akan menelan biaya US$53 miliar dan menghindari penggusuran warga Palestina dari daerah kantong tersebut, yang bertentangan dengan visi "Middle East Riviera" Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Para pemimpin juga sepakat untuk mendirikan dana perwalian yang akan membiayai rekonstruksi Gaza, mendesak kontribusi internasional untuk mempercepat proses pembangunan kembali.
Menurut komunike akhir KTT di Kairo, Mesir, tersebut, yang dilihat oleh AFP, dana tersebut akan "menerima janji keuangan dari semua negara donor dan lembaga pembiayaan" untuk melaksanakan proyek-proyek rekonstruksi di wilayah Palestina.
Mereka juga memperingatkan terhadap segala upaya penggusuran warga Palestina dari tanah mereka, dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam perdamaian regional.
“Setiap upaya berdosa untuk menggusur rakyat Palestina atau... mencaplok bagian mana pun dari wilayah Palestina yang diduduki akan membawa wilayah tersebut ke fase konflik baru dan merusak peluang untuk mencapai stabilitas,” kata komunike akhir dari pertemuan puncak tersebut, yang dilihat oleh AFP, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut akan menimbulkan “ancaman yang jelas bagi... perdamaian di Timur Tengah.”
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan Riyadh sepenuhnya menolak pelanggaran hak-hak rakyat Palestina dan mendukung solusi dua negara.
“Kami menolak permukiman dan upaya untuk menggusur warga Palestina,” kata Pangeran Faisal dalam pidatonya. Ia menambahkan bahwa Arab Saudi mendukung solusi dua negara dengan hak penentuan nasib sendiri bagi warga Palestina sambil menegaskan perlunya jaminan internasional untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa rekonstruksi Gaza harus diselesaikan dengan tetap mempertahankan warga Gaza di sana. Washington telah menyerukan untuk merelokasi warga Gaza ke negara ketiga, yang mungkin secara permanen, sementara Gaza dibangun kembali.
“Kami mendukung Otoritas Palestina dalam langkah-langkah yang telah diambilnya menuju keamanan dan stabilitas,” kata Pangeran Faisal.
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pada hari Selasa (4/3) bahwa negaranya akan mencari dukungan dari negara-negara Muslim untuk rencana rekonstruksi Gaza pada pertemuan puncak darurat menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dijadwalkan pada hari Jumat di Jeddah.
“Pada tanggal 7 Maret... di Jeddah akan ada pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam, dan kami juga akan berusaha untuk mendukung rencana ini sehingga menjadi rencana Arab dan rencana Islam,” kata Abdelatty.
Alternatif untuk Rencana Trump
Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk Arab telah berkonsultasi selama hampir sebulan mengenai alternatif untuk ambisi Trump untuk eksodus warga Palestina dan pembangunan kembali Gaza oleh AS, yang mereka khawatirkan akan mengganggu stabilitas seluruh wilayah.
Sebuah draf komunike akhir dari pertemuan puncak yang dilihat sebelumnya oleh Reuters menolak pemindahan massal warga Palestina dari Gaza.
Rencana Rekonstruksi Mesir untuk Gaza adalah dokumen setebal 112 halaman yang mencakup peta tentang bagaimana tanahnya akan dikembangkan kembali dan lusinan gambar berwarna-warni yang dihasilkan AI dari pembangunan perumahan, taman, dan pusat komunitas. Rencana tersebut mencakup pelabuhan komersial, pusat teknologi, hotel pantai, dan bandara.
Israel tidak mungkin menentang entitas Arab yang bertanggung jawab atas pemerintahan Gaza jika Hamas tidak ikut campur, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Namun seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa tujuan perang Israel sejak awal adalah untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
"Oleh karena itu, jika mereka ingin Hamas setuju untuk melakukan demiliterisasi, itu harus segera dilakukan. Tidak ada hal lain yang dapat diterima," kata pejabat itu.
Sumber yang mengetahui Hamas mengatakan kelompok itu hanya kehilangan beberapa ribu pejuang dalam perang Gaza, yang menewaskan lebih dari 48.000 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Pejabat Israel mengatakan sekitar 20.000 pejuang Hamas telah tewas dan kelompok tersebut telah dihancurkan sebagai formasi militer yang terorganisasi. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti

China Akan Meningkatkan Anggaran Pertahanannya Sebesar 7,2% ...
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China mengatakan pada hari Rabu (5/3) bahwa mereka akan meningkatkan anggar...