Lima Kota Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi
Satgas: Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Bantul, dan Kota Tangerang Selatan.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Satgas Penanganan COVID-19 menyoroti lima kabupaten/kota dengan kasus aktif yang tinggi, yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Bantul, Kota Tangerang Selatan.
Lima kota itu di antara 131 kabupaten/kota dengan angka kasus aktif di atas 1.000 orang. Satgas menyebutkan Kota Depok memiliki 27.389 kasus aktif, Kota Bekasi (22.674), Kota Bandung (15.151), Kabupaten Bantul (14.760) dan Kota Tangerang Selatan (11.180).
"Penurunan kasus aktif harus diupayakan tercapai, karena angka kesembuhan juga tinggi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, Kamis (5/8) di Graha BNPB Jakarta.
Sementara itu, lebih dari setengah provinsi di Indonesia memiliki kabupaten/kota dengan kasus aktif di atas 2.300 kasus. "Padahal, pada akhir bulan Mei 2021 atau sebelum lonjakan kasus terjadi, jumlah kasus di kabupaten/kota ini berkisar antara 400 – 1.000 kasus saja," kata Wiku.
Dari 514 kabupaten/kota, sebesar 63,13% atau 324 kabupaten/kota mencatat kasus aktif antara 51 – 1.000 kasus. Dan daerah dengan kasus di atas 1.000 kasus masih sebesar 25,49% atau 131 kabupaten/kota. Sementara sebesar 11,09% atau 57 kabupaten/kota kurang dari 50 kasus, dan 0,39% atau 2 kabupaten/kota dengan 0 kasus.
Penanganan Pandemi COVID-19 di Indonesia mendapat kabar baik. Karena, jumlah kasus aktif setiap harinya terus berkurang. Namun, Satgas mengingatkan semua daerah untuk terus meningkatkan penanganan agar pasien kasus aktif tidak berujung pada kematian.
Yang sangat disayangkan lagi, katanya, pada daerah-daerah dengan kasus di atas 1.000 masih didominasi kabupaten/kota di pulau Jawa - Bali atau sebanyak 83 kabupaten/kota. Untuk itu perlunya kasus aktif pada daerah-daerah tersebut untuk ditekan dan kesembuhan semakin tinggi.
50 Kota/Kabupaten
Untuk daerah-daerah yang masuk dalam 50 besar kabupaten/kota dengan kasus aktif tertinggi juga terdapat di luar Pulau Jawa - Bali. Untuk Pulau Sumatera ada tujuh kabupaten/kota, di Pulau Kalimantan ada empat kabupaten/kota, Pulau Sulawesi ada dua kabupaten/kota, Papua adadua kabupaten/kota serta Bali, NTT dan Maluku masing-masing satu kabupaten/kota.
"Penting bagi pemerintah daerah untuk mengetahui kondisi di daerahnya masing-masing. Kepada seluruh gubernur dimohon memantau data COVID-19 di provinsinya. Sehingga selalu terpantau perkembangannya, karena hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin," kata Wiku.
Perlu evaluasi bersama penanganan COVID-19 dengan mengiidentifikasi kendala dan penyebab yang perlu segera diperbaiki. Kendala tersebut bisa berupa adanya kekurangan tenaga kesehatan, tempat tidur rumah sakit atau isolasi terpusat, pasokan obat-obatan dan oksigen, atau RT/RW yang belum berkoordinasi dalam pemantauan yang dini atau pemantauan isolasi mandiri warganya.
Turunnya kasus aktif di tingkat nasional dapat dipertahankan, jika kabupaten/kota yang menjadi penyumbang tertinggi ini segera memperbaiki situasi sesegera mungkin dan penurunan kasus aktif pada 50 kabupaten/kota ini akan menjadi kunci penting dalam penurunan angka positif nasional.
"Saya yakin 50 kabupaten/kota ini mampu melakukannya asalkan konsisten dalam bekerja keras dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan angka kesembuhan," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...