Lin Dan Sukai Suasana Australia, Usai Taklukkan Wei Nan
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis putra Tiongkok, Lin Dan menyatakan bangga dapat bertanding lagi setelah sekian lama tidak bermain dalam kejuaraan grand prix gold dari BWF (federasi bulu tangkis dunia), hal ini dia kemukakan setelah pebulu tangkis yang kini peringkat ke-22 dunia itu mengalahkan Wei Nan asal Hong Kong pada babak kedua Australia Open yang berlangsung Kamis (26/6) di Sydney Olympic Park, Australia.
Lin Dan adalah pebulu tangkis asal Fujian, Republik Rakyat Tiongkok. Lin kini merupakan pemain tunggal paling dominan di panggung dunia, sejak tahun 2004, ia berada di posisi 1 di dunia selama dua tahun, dan memenangi banyak turnamen. Pada Oktober 2006, Lin Dan mendapatkan kembali posisi pertama di dunia, setelah sempat dikalahkan oleh Lee Chong Wei dari Malaysia.
Akan tetapi saat cedera pada Oktober 2013 malah membuat peringkat Lin Dan turun, kemudian kini masih di peringkat ke-22. Lin Dan mengalahkan pemain Hong Kong, Wei Nan peringkat ke-79 BWF dengan dua set 21-15 dan 21-15. “Saya tidak yakin bulu tangkis populer di sini (Australia), saya harap Australia akan lebih mengenal bulu tangkis seusai saya bermain di sini,” kata Lin Dan.
Memulai pertandingan di Australia Open 2014 dari babak pertama, Lin Dan mampu membungkam pebulu tangkis Israel, Misha Zilberman 21-13, dan 21-4.
“Seandainya saya tumbang, saya ingin melibatkan banyak waktu di sini, dan menghirup udara segar,” lanjut Dan.
Pada Jumat (27/6) di babak ketiga, Lin Dan akan menghadapi Shon Wan Ho dari Korea Selatan.Sementara itu di tunggal putri, andalan Tiongkok lainnya, Wang Shixian yang menempati peringkat kedua dunia versi BWF melaju hingga perdelapan final seusai menumbangkan pebulu tangkis tuan rumah, Tara Pilven 21-7, dan 21-13, sementara di babak pertama Shixian menumbangkan Milicent Wiranto 21-11, dan 21-11.
Salah satu pebulu tangkis Indonesia pernah memuji Lin Dan yakni Taufik Hidayat. Pebulu tangkis yang memiliki Taufik Hidayat Arena itu mengatakan kekuatan Lin Dan terletak pada kekuatan dan kecepatan.
“Pemain Tiongkok terkenal dengan keunggulannya di segi power (kekuatan) dan speed (kecepatan),” kata Taufik saat mengingat menjelang berhadapan dengan Lin Dan di Olimpiade London 2012.
“Tapi ini adalah Olimpiade, apa saja bisa terjadi, peluang tetap ada untuk menang,” lanjut Taufik, saat itu.
Tommy dan Simon Masih Menjadi Andalan Indonesia
Indonesia hingga babak kedua Australia Open, menempatkan dua pemain tunggal putra, Tommy Sugiarto dan Simon Santoso.
Tommy memastikan diri lolos ke babak selanjutnya usai mengalahkan pebulu tangkis Prancis, Brice Leverdez dengan dua set langsung 21-16, dan 21-14. Sementara Simon yang memastikan diri tampil di babak delapan besar sukses mengungguli pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Dong Keun dengan dua set 21-18 dan 21-16.
Di babak delapan besar, Simon akan berhadapan dengan pebulu tangkis Hong Kong, Wing Ki Wong. Sementara itu, Tommy akan berjumpa dengan pemain Jepang, Kento Momota. (sbs.com.au/ tournamentsoftware.com/ smh.com.au).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...