Lindungi Presiden, Anggota PDIP Sentil Kader “Bandel”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin mengingatkan agar setiap kader partai berlambang banteng di DPR mendukung keputusan partai. Menurut dia, hal tersebut penting agar setiap wakil rakyat partai pemenang Pemilu 2014 itu fokus dengan tugas sebagai anggota dewan.
"Sebagai kader PDI Perjuangan yang ditugaskan di parlemen kita akan selalu mengikuti arahan partai. Apapun yang ditugaskan harus mendukung," kata Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (6/2).
Menurut dia, sebagai kader PDI Perjuangan boleh saja mengkritisi langkah atau kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, namun semangatnya harus tetap sejalan dengan ideologi partai berlambang banteng tersebut.
"Kalau kritik itu bukan anti pemerintah, tapi kita berjuang politik anggaran untuk implementasi Nawa Cita. Kalau saya berfokus yang bertanggung jawab di komisi IX," kata Hasanuddin.
Dia berharap setiap kader PDI Perjuangan tetap komit dengan instruksi partai. Karena hal itu harus dikerjakan demi mengawal Nawa Cita bukan sekadar cita-cita. "Jangan sampai Pemerintahan Presiden Jokowi merasa pemerintahan lama. Kita mendukung yang bekerja untuk rakyat," kata dia.
Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Rieke Diah Pitaloka mengkritisi koleganya satu partai agar lebih bijak dalam memberikan pendapat terkait reshuffle kabinet dalam Pemerintahan Presiden Jokowi. Karena hal itu merupakan hak prerogatif seorang Kepala Negara, yang tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun.
"Saya mengajak lebih arif soal reshufle ya kita serahkan beri keleluasaan pak Jokowi, beliau kan manajer tertinggi di republik ini, apapun yang diputuskan pak Jokowi biarlah menjadi dasar pemilihan pak Jokowi, murni tidak ada tekanan," kata dia.
Wakil rakyat di Komisi IX DPR itu mengambil posisi netral dalam menanggapi gelombang kritik yang dilancarkan koleganya. Dia mengimbau agar semuanya dapat berperan serta untuk memperbaiki kekurangan.
"Saya tidak bicara sepakat atau tidak sepakat, mari kita perbaiki di mana saja, di sana perbaiki dan di sini kita perbaiki juga," ujar dia.
Rieke juga berharap adanya keterbukaan komunikasi antara Presiden Jokowi dengan partai pendukung di DPR untuk menjernihkan persoalan yang muncul. Meski diakuinya, saat ini komunikasi tersebut tengah dirintis agar eksekutif dan legislatif dapat saling bersinergi.
"Dalam komunikasi saja. Itu harus dirintis (komunikasi dengan Jokowi, Red) dan sedang dirintis," tutur dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...