Linguis UI: Bahasa Indonesia Jakarta Berkembang Cepat

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pakar linguistik Universitas Indonesia (UI) Bernadette Kushartanti mengatakan bahasa Indonesia memiliki berbagai variasi, salah satunya ialah bahasa Indonesia Jakarta yang saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat.

"Bahasa yang dianggap prestisius untuk sekarang ini, selain bahasa Indonesia baku, ada bahasa yang berkembang dengan pesat, yaitu bahasa Indonesia Jakarta," kata Bernadette Kushartanti di seminar "Bahasa dan Remaja" di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Depok, Kamis (23/10).

Menurut Kushartanti, Bahasa Indonesia Jakarta merupakan salah satu variasi bahasa Indonesia baku yang berasal dari bahasa pergaulan remaja Jabodetabek.

Beberapa ciri khas dari variasi bahasa tersebut biasanya mendapatkan imbuhan {-in} dan awalan {nge-}.

"Misalnya, singkirkan menjadi singkirin dan menjawab menjadi ngejawab. Itu beberapa ciri bahasa Indonesia Jakarta," kata Staf Pengajar Program Studi Indonesia FIB UI tersebut.

Bahasa Indonesia Jakarta, menurut Kushartanti berkembang pesat karena sudah mulai digunakan di kota lain seperti Bandung, Medan, dan Yogyakarta.

"Remaja cenderung dominan menggunakan bahasa Indonesia Jakarta. Dampaknya adalah penggunaan Bahasa Indonesia untuk kegiatan formal mengalami penurunan, seperti untuk interaksi antara guru dan murid di sekolah misalnya," katanya.

Pakar linguistik dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ganjar Harimansyah Wijaya juga sependapat dengan perkembangan variasi bahasa Indonesia di kalangan remaja.

"Bahasa Indonesia Jakarta dapat disamakan dengan bahasa gaul zaman sekarang dan bahasa gaul selalu lekat dengan remaja. Bahasa remaja mencermikan kreasi suatu generasi," kata Ganjar.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara Pekan Sastra yang diselenggarakan oleh FIB UI untuk memeriahkan Bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Seminar tersebut membahas kaitan antara bahasa dan remaja sebagai tahapan kehidupan manusia sehingga muncul ragam bahasa pada sebuah zaman. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja