LIPI dan Surabaya Bangun Kebun Raya Mangrove Pertama di Asia

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Sebagai negara dengan panjang garis pantai yang mencapai 95.000 kilometer, Indonesia memiliki ekosistem mangrove mencapai 3,49 juta hektare atau 23 persen, dari keseluruhan luas ekosistem mangrove dunia.

 “Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang unik, dimana kehidupan organisme dan lingkungannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Kami berharap Kebun Raya Mangrove Surabaya dapat menjadi pusat konservasi mangrove pertama di Indonesia bahka Asia,” kata Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bambang Subiyanto dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman antara LIPI dengan Pemerintah Kota Surabaya di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (29/4), yang dilansir situs resmi lipi.go.id.

Menurut Bambang, LIPI merasa sangat terbantu dengan kehadiran Kebun Raya Mangrove Surabaya. “Kehadiran Kebun Raya Mangove Surabaya, membantu target LIPI dalam memenuhi amanat konvensi keragaman hayati dunia yang tertera dalam Global Strategy for Plant Conservation, yaitu 70 persen, tumbuhan Indonesia dapat dikoleksi di dalam kebun raya,” kata Bambang.

Bambang menambhkan, mangrove memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia, antara lain menjadi penahan dari gelombang abrasi laut karena pemanasan global, penyimpan karbon, serta mampu menjadi destinasi wisata.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan,  pembangunan Kebun raya Mangrove Surabaya adalah hal yang membanggakan bagi kota Surabaya. “Kami akan mendedikasikan kurang lebih 2.500 hektar lahan untuk menjadi bagian dari paru-paru dunia,” kata Risma.

Menurut Risma, upaya penghijauan lewat pembuatan hutan kota sejauh ini berhasil menurunkan suhu dua derajat celsius. “Saya ingin menurunkan lagi dua derajat celcius. Pembangunan Kebun Raya Mangrove ini diharapkan dapat memberikan dampak penurunan suhu di Surabaya supaya banyak orang yang betah tinggal di Surabaya,” kata Risma.

Hingga saat ini, sudah terdapat 37 kebun raya yang ada di Indonesia. Sebanyak lima kebun raya dikelola oleh LIPI, 30 kebun raya dikelola oleh Pemerintah Daerah dan dua kebun raya dikelola oleh Perguruan Tinggi. Ditargetkan akan terbangun  47 kebun raya di Indonesia sesuai dengan jumlah tipe ecoregion yang mencerminkan keragaman jenis tumbuhan.