LIPI Dirikan Pusat Pelatihan Biodiversitas Kelautan Kedua di Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) mendirikan Regional Training and Research Center on Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center), untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kelautan secara global, khususnya di wilayah barat Pasifik. Pusat pelatihan biodiversitas laut itu diresmikan pada Senin (17/10) di Ancol, Jakarta.
“Ini merupakan tanggung jawab LIPI dan mandat yang diberikan Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) kepada LIPI sebagai focal point pada Intergovernmental Oceanographic Commission-Western Pacific (IOC-Westpac),” kata Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, saat memberikan sambutan dalam peresmian tersebut, seperti dilansir situs lipi.go.id.
Pusat pelatihan tersebut merupakan yang kedua di dunia setelah Pusat Pelatihan dan Penelitian Dinamika Laut dan Iklim (RTRC on Ocean Dynamics and Climate) yang didirikan di Tiongkok pada 2011.
Menurut Iskandar, pusat pelatihan yang berada di bawah koordinasi LIPI itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peneliti muda khususnya di bidang keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem laut. “Peningkatan kapasitas ini utamanya dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan kerja sama riset di skala regional,” katanya.
Ketua IOC South East Asia the Global Ocean Observing System (SEAGOOS), Somkiat Khokiattiwong, menyampaikan apresiasinya terhadap pendirian pusat pelatihan biodiversitas laut itu. “RTRC MarBEST Center ini berada di lokasi yang tepat, Indonesia merupakan negara kelautan yang memiliki biodiversitas laut yang luar biasa,” katanya.
Dia berharap, RTRC tersebut dapat menjadi platform dalam memperkuat dialog serta pemahaman semua pihak terhadap pentingnya pengelolaan laut.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Zainal Arifin menambahkan, pembangunan RTRC ini telah diinisiasi sejak 2012. “Kegiatan RTRC nantinya diharapkan berdampak pada meningkatnya indeks kesehatan laut di Pasifik Barat, dan juga sebagai alat manajemen bagi penggunaan sumber daya laut yang berkesinambungan,” katanya.
“Untuk kegiatan tahun pertama, Zainal katakan, pusat pelatihan ini akan melakukan pelatihan taksonomi untuk crustace. Sedangkan di tahun kedua, akan dilanjutkan dengan pelatihan barcoding, “ katanya.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...