Listrik di Kiev Akan Padam, Setengah Sistem Energi Ukraina Dirusak Serangan Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Otoritas kota Kiev, Ukraina, memperingatkan pada hari Jumat bahwa "penutupan total" jaringan listrik ibu kota mungkin terjadi dan perdana menteri Ukraina mengatakan hampir setengah dari sistem energi negara itu telah dinonaktifkan oleh serangan Rusia.
Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari, telah meningkatkan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan menggempur infrastruktur listrik di seluruh negeri dalam serangan udara berat pada hari Selasa dan Kamis.
“Sayangnya, Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis di Ukraina,” kata Perdana Menteri, Denys Shmyhal, setelah pembicaraan dengan komisaris perdagangan Eropa, Valdis Dombrovskis. “Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan.”
Kiev adalah salah satu kota yang paling parah terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak, yang kadang-kadang mematikan listrik, pemanas, dan air di banyak daerah saat musim dingin mendekat.
Para insinyur telah berlomba untuk memperbaiki jaringan listrik di ibu kota, yang mengalami hujan salju pertama musim ini pada hari Kamis (17/11).
“Kami sedang mempersiapkan skenario yang berbeda, termasuk penutupan total,” kata Mykola Povoroznyk, wakil kepala pemerintah kota Kiev, dalam komentar yang disiarkan televisi.
Dia tidak mengatakan apa yang akan terjadi jika jaringan listrik dimatikan sepenuhnya, tetapi para pejabat mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk mengevakuasi kota mana pun.
Suhu Turun
Ukraina mengecam serangan terhadap infrastruktur energinya dan men yebut sebagai terorisme Rusia. Rusia menolak kritik tersebut dan menjelaskan bahwa serangan tersebut merupakan tanggapan atas "keengganan" Kiev untuk mengadakan pembicaraan damai.
Operator jaringan negara Ukraina, Ukrenergo, menulis pada hari Jumat (18/11) bahwa sistem itu "menahan pukulan dengan bermartabat," tetapi kemudian mengumumkan pemadaman darurat selain pemotongan yang telah dijadwalkan untuk membantu melakukan perbaikan.
“Musuh telah melakukan enam serangan rudal skala besar pada: 10 Oktober, 11 Oktober, 17 Oktober, 31 Oktober, 11 November, dan 15 November,” kata Ukrenergo.
Suhu di seluruh Ukraina telah anjlok di bawah nol Celcius (32 Fahrenheit) dan ada kekhawatiran bahwa situasinya akan menjadi lebih buruk dalam beberapa bulan mendatang, ketika suhu bisa turun jauh lebih rendah dan embun beku mulai terjadi.
“Karena suhu rendah, konsumsi listrik meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, sekarang, lebih dari sebelumnya, kita perlu menghemat listrik,” kata Povoroznyk.
Pemadaman listrik semakin sering terjadi dan pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan penghematan energi dengan mengurangi penggunaan peralatan rumah tangga seperti oven, mesin cuci, ceret listrik, dan setrika. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...