Lituania Masukkan Tentara Bayaran Wagner Rusia Dalam Daftar Organisasi Teroris
VILNIUS, SATUHARAPAN.COM-Lithuania menyebut kelompok tentara bayaran Wagner Rusia sebagai "organisasi teroris" untuk aktivitasnya di Ukraina, di mana mereka telah berperang bersama tentara Rusia.
Tentara bayaran seperti Wagner, yang diklaim sebagai ujung tombak serangan Moskow di kota Bakhmut, Ukraina, telah mendapatkan profil publik yang besar dalam beberapa bulan terakhir.
Parlemen Lituania mengadopsi resolusi, hari Selasa (14/3) yang mengatakan "Wagner adalah organisasi teroris" dan meminta negara lain untuk melakukan hal yang sama.
Resolusi itu mengatakan Wagner telah "melakukan kejahatan agresi yang sistematis dan serius yang disamakan dengan terorisme, seperti pembunuhan dan penyiksaan penduduk sipil Ukraina, pemboman bangunan tempat tinggal dan objek sipil lainnya."
Ukraina turun ke Twitter untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Vilnius. “Terima kasih kepada Seimas (Parlemen) Lithuania karena mengeluarkan resolusi yang menunjuk PMC ‘Wagner’ Rusia sebagai organisasi teroris,” kata Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina.
“Yang lain harus mengikuti. Harus menyebut pelakunya sebagai pelakunya,” cuitnya dalam bahasa Inggris.
Anggota parlemen Lithuania, Laurynas Kasciunas, mengatakan kepada AFP bahwa anggota UE dan NATO adalah negara kedua di dunia yang mengeluarkan pernyataan seperti itu, setelah tetangganya Estonia.
Parlemen Estonia mengadopsi pernyataan pada bulan Oktober yang menyatakan Rusia sebagai "rezim teroris" dan menyebut Wagner sebagai "organisasi teroris".
Menurut resolusi Lituania, Wagner juga menjadi ancaman bagi keamanan nasional negara tersebut.
Badan intelijen Lituania mengatakan pekan lalu bahwa kelompok tentara bayaran Rusia akan mampu melakukan operasi skala terbatas melawan negara-negara Eropa.
Dalam laporan tahunan mereka, badan intelijen mengatakan "upaya Wagner dapat mencakup kegiatan non kinetik, seperti pengintaian dan pengumpulan intelijen pada infrastruktur penting" serta "tindakan subversif, sabotase" atau memprovokasi kerusuhan sosial. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...