Live In Upaya Membangun Perdamaian Antaragama
BOGOR, SATUHARAPAN.COM — Wadah Komunikasi dan Pelayanan Umat Beragama (WKPUB) mengadakan acara Live In selama tiga hari, di daerah Puncak, Bogor, yang melibatkan lima pesantren, lima organisasi keagamaan dan tujuh gereja.
Live In yang dimulai pada hari Jumat (10/6) dan ditutup hari Minggu (12/6) tersebut bertujuan membantu para pemuda dari berbagai lapisan untuk menemukan “saudaranya” dan bekerja sama mewujudkan hidup berdampingan dalam perbedaan serta program-program kemanusiaan.
Pdt. Hosea Sudarna selaku Ketua WKPUB membuka acara dengan membicarakan titik temu dan semangat hidup berdampingan dalam perbedaan. Selain itu, peserta juga berbagi pengalaman dengan Kalsoom Jaffari, seorang pencari suaka.
Kalsoom Jaffari adalah asylum seeker yang melarikan diri dari negara asalnya, Afganistan. Ia kabur karena merasa tidak aman. Ironisnya, awal-awal ia sempat ingin pergi lantaran merasa Indonesia juga tak aman. Sekarang ia mengelola komunitas Refugee Women Support Group Indonesia.
Pembahasan masalah-masalah berkaitan dengan konflik antaragama dan upaya membangun kehidupan berdampingan dalam keberagaman ini dilakukan dengan cara yang santai dan ringan.
“Beragama itu jangan serius-serius, sebentar-sebentar tegang, santai saja, sembahyang dengan wajah yang tersenyum jauh lebih enak, bukan?” salah satu ungkapan Asep Muchtar Rivai, fasilitator yang mendampingi keseluruhan acara.
Program Live In ini sudah enam kali diselenggarakan WKPUB dan untuk pertama kalinya bertepatan dengan bulan Ramadan.
Harapan dari program ini untuk mempertemukan pemuda-pemuda dari berbagai agama untuk saling mengenal, berbagi pengalaman dan pandangan, serta membangun jaringan dan mengupayakan hidup bersama dalam perdamaian. (kav)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Pabrik Mesiu Rusia Diserang, Ukraina Tembak Jatuh 33 Drone
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pabrik mesiu besar Rusia di wilayah Tambov diserang, kata seorang pejabat Uk...