Lockdown di Sydney Diperpanjang Hingga 16 Juli
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM-Penguncian (lockdown) selama dua pekan diberlakukan di Sydney telah diperpanjang selama sepekan lagi karena kerentanan sebagian besar penduduk Australia yang tidak divaksinasi terhadap COVID-19, kata para pejabat, hari Rabu (7/7).
“Situasi yang kita hadapi sekarang sebagian besar karena kita belum bisa mendapatkan vaksin yang kita butuhkan,” kata Menteri Kesehatan negara bagian New South Wales, Brad Hazzard.
Keputusan untuk memperpanjang penguncian hingga 16 Juli dibuat atas saran kesehatan, kata Perdana Menteri negara bagian, Gladys Berejiklian.
“Alasan kami memperpanjang lockdown adalah karena sejumlah kasus masih menular di masyarakat dan kami memperpanjang lockdown untuk memberi kami peluang terbaik untuk tidak melakukan lockdown lagi,” kata Berejiklian.
Perpanjangan penguncian, yang mencakup kota terbesar di Australia dan beberapa komunitas terdekat, berarti sebagian besar anak-anak tidak akan kembali ke sekolah pekan depan setelah istirahat tengah tahun.
Dari 27 kasus infeksi baru varian delta yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir pada hari Rabu, hanya 13 yang diisolasi saat menular, kata para pejabat. Varian delta dianggap lebih menular daripada virus corona asli atau varian lainnya.
Hanya 9% orang dewasa Australia yang divaksinasi lengkap, meningkatkan kekhawatiran bahwa varian delta dapat dengan cepat menyebar di luar kendali.
Berejiklian berharap penguncian tidak lagi diperlukan setelah sebagian besar warga Australia divaksinasi.
Ada lebih dari 300 infeksi terkait dengan pengemudi limusin yang dites positif pada 16 Juni. Dia diduga terinfeksi saat mengangkut awak pesawat Amerika Serikat dari Bandar udara Sydney.
Pekan lalu, hampir setengah populasi Australia dikunci dengan kota-kota di pantai timur, barat dan utara memperketat pembatasan pandemi karena cluster. Beberapa dari penguncian itu hanya berlangsung tiga hari.
Sydney dan sekitarnya adalah satu-satunya bagian Australia yang masih terkunci.
Australia relatif berhasil menahan klaster selama pandemi, mencatat kurang dari 31.000 kasus dan total 910 kematian.
Australia telah mencatat satu kematian COVID-19 sejak Oktober: seorang pria berusia 80 tahun yang meninggal pada bulan April setelah terinfeksi di luar negeri dan didiagnosis di karantina hotel.
Tetapi sekarang ada 37 kasus COVID-19 di rumah sakit Sydney. Dari mereka, tujuh berada dalam perawatan intensif, yang termuda berusia 30-an. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...