Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:41 WIB | Rabu, 28 Desember 2022

Longgarkan Pembatasan COVID-19, China Akan Mulai Terbitkan Paspor Baru

Penumpang bersiap untuk naik pesawat di bandara di Provinsi Jiangxi, China utara-tengah pada 1 November 2022. Pemerintah China mengatakan pada hari Selasa, 27 Desember akan mulai mengeluarkan paspor baru karena menghentikan bpembatasan perjalanan anti virus, menyiapkan potensi banjir jutaan wisatawan dari China untuk liburan Tahun Baru Imlek bulan depan. (Foto: AP/Ng Han Guan)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah China mengatakan akan mulai mengeluarkan paspor baru karena membongkar penghalang perjalanan anti virus COVID-19. Ini berarti menyiapkan potensi banjir jutaan turis dari China untuk liburan Tahun Baru Imlek bulan depan.

Hal itu meningkatkan kemungkinan masuknya pengunjung China yang berbelanja bebas ke tujuan yang kekurangan pendapatan di Asia dan Eropa di tempat yang biasanya merupakan musim perjalanan tersibuk di negara itu. Tapi itu juga menimbulkan bahaya bagi wisatawan yang mungkin menyebarkan COVID-19 karena infeksi melonjak di China.

China berhenti mengeluarkan paspor pada awal pandemi COVID-19 pada awal 2020 sebagai bagian dari kontrol anti virus paling ketat di dunia dan mencoba memblokir pelajar, pebisnis, dan pelancong lain untuk pergi ke luar negeri. Perjalanan turis ke China ditutup. Pengusaha dan orang lain yang diizinkan masuk dikarantina hingga satu pekan.

Pengumuman pada hari Selasa (27/12) menambah perubahan mendadak yang membatalkan strategi "nol COVID" yang mengurung jutaan keluarga di rumah mereka. Itu membuat tingkat infeksi tetap rendah tetapi memicu frustrasi publik dan menghancurkan pertumbuhan ekonomi.

Administrasi Imigrasi Nasional China mengatakan akan mulai menerima aplikasi pada 8 Januari untuk paspor biasa untuk pariwisata. Dikatakan akan melanjutkan mengeluarkan persetujuan bagi pelancong China untuk mengunjungi Hong Kong untuk pariwisata dan bisnis.

Pemerintah juga telah mencabut atau melonggarkan sebagian besar karantina, pengujian, dan aturan lain di China, bergabung dengan Amerika Serikat, Jepang, dan pemerintah lain dalam upaya hidup dengan virus alih-alih menghentikan penularan.

Jepang dan India menanggapi lonjakan infeksi di China dengan mewajibkan tes virus untuk pelancong dari negara tersebut. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home