LSI: Capres Perlu Rebut Kelas Menengah
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lembaga Survei Indonesia (lsi) menilai dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saat ini perlu bekerja keras dalam persaingan untuk merebut suara dari kalangan kelas menengah guna memenangi pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
"Yang menjadi rebutan mereka saat ini adalah kelas menengah kota dan muda. Kalangan itu yang banyak sekali mengkonsumsi informasi dari media sosial sebagai sarana kampanye efektif saat ini," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kuskrido Ambardi, di Yogyakarta, Senin (26/5) seperti dikutip Antara.
Menurut dia, strategi itu harus dilakukan kedua pasangan capres-cawapres. Apalagi saat ini menunjukkan keduanya memiliki jarak elektabilitas yang tipis.
Menurut dia, jika selisih elektabilitas antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di bawah 10 persen, mereka harus mengelola persaingan di media sosial dengan baik, baik menghadapi kampanye yang jujur maupun kampanye yang hitam.
Meski demikian, kampanye hitam, kata dia, tidak akan memiliki pengaruh besar, jika publik telah memiliki kesadaran yang baik dalam menggunakan hak pilihnya.
"Rata-rata kampanye hitam kan dilakukan di media sosial, sehingga bisa juga memiliki efek untuk kalangan menengah," kata dia.
Sementara itu, untuk politik uang, dia meyakini, tidak akan banyak berpengaruh pada Pilpres mendatang. Sebab, untuk menjangkau seluruh pemilih di Indonesia membutuhkan dana yang sangat besar, dan tidak dimiliki seluruh capres.
"Untuk Pilpres, daerah pemilihan (dapil)-nya kan cuma satu, sehingga untuk menjangkau seluruh desa saja paling tidak membutuhkan dana hingga Rp 36 triliun. Dua pasangan capres-cawapres tidak ada yang punya dana sebesar itu, pengusaha pun tidak punya," kata dia.
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...