‘Lunakkan’ Lagu Nasional, Dekat: Semua Pendengar Punya Persepsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lagu-lagu wajib nasional tak selamanya dinyanyikan dengan cara konvesional. Grup musik Dekat besutan Mohammed Kamga, Chevrina Anayang, dan Tahir 'Tata' Hadiwijoyo ternyata menjadi salah satu kelompok musikus yang berhasil melunakkan lagu-lagu tersebut.
Digubah dengan roman-roman instrumen yang lebih modern, sore tadi, Sabtu (29/8), Dekat membawakan tiga lagu nasional, seperti Maju Tak Gentar, Gugur Bunga, dan Garuda Pancasila dengan kekhasannya yang unik. Bercambur musik serupa RnB, lagu nasional terdengar menjadi lebih hidup.
Kendati demikian, ketiganya serempak mengaku tak khawatir esensi lagu nasional itu akan hilang bila mereka mencampurkannya dengan lagu pop. Menurut Kamga, masing-masing orang memiliki persepsinya sendiri terhadap sebuah lagu, begitupun dengan lagu nasinal.
“Setiap lagu itu megapa spesial? Karena setiap pendengar punya persepsinya tehadap lagu itu sendiri. Itu kehebatan sebuah lagu. Seperti saat mendengar Maju Tak Gentar, kita punya semangat untuk melakukan hal-hal apapun. Nggak ada salahnya lagu nasional dinyanyikan dengan cara apapun selama niatnya untuk membawakan lagu ini, nggak show off,” kata Kamga kepada satuharapan.com saat ditemui seusai tampil di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8).
Saat lagu dinyanyikan dengan niat yang benar, Kamga yakin esensiya tak akab berkurang.
Sekitar delapan lagu berjasil dinyanyikan oleh Dekat dihadapan para penonton, mulai dari lagu-lagu milik mereka sendiri seperti Kembali Bekerja, Mana Dusta Mana Nyata, Istimewa, Bila Aku, dan Lahir Kembali hingga lagu nasional seperti Garuda Pancasila, Gugur Bunga, dan Maju Tak Gentar. Tepukan riuh menggema menandai keberhasilan ketiganya mengakhiri pertunjukan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...