Madonna, Mariah Carey, Miley Cyrus Batalkan Konser karena Corona
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Madonna, Mariah Carey, Miley Cyrus dan beberapa nama besar dalam industri musik - termasuk Green Day dan Pearl Jam - membatalkan konser mereka, sebagai upaya membendung penyebaran virus corona baru.
Penyanyi Madonna terpaksa membatalkan dua konser terakhir dari tur “Madame X” di Paris, Prancis, setelah pihak berwenang melarang acara yang melibatkan lebih dari 1.000 orang.
“Mengikuti pemberitahuan resmi dari kepolisian pagi ini yang melarang semua acara dengan kehadiran lebih dari 1000 hadirin, Live Nation menyesal untuk mengumumkan dua pertunjukan terakhir Madame X yang sebelumnya dijadwalkan pada 10 Maret dan 11 Maret terpaksa dibatalkan,” demikian unggahan di situs web resmi bintang pop itu, Senin (9/3), seperti dilaporkan Lee Moran dari huffingtonpost.com.
Miley Cyrus juga mengumumkan membatalkan konser pada 13 Maret, yang tadinya digelar untuk upaya pemulihan kebakaran lahan di Melbourne. “Sangat kecewa tidak bisa berada di sana, tetapi saya harus melakukan apa yang benar untuk melindungi kesehatan dan keselamatan band dan kru saya,” cuitan Cyrus.
“Mempertimbangkan rekomendasi dari otoritas pemerintah lokal, negara bagian, federal, dan internasional, termasuk Pusat Pengendalian Penyakit, untuk mengurangi risiko kesehatan potensial sebagai tanggapan terhadap krisis kesehatan global saat ini, kami tidak bepergian ke Australia untuk pertunjukan,” demikian cuitannya .
Ia mengaku kecewa tidak dapat berpartisipasi dalam acara itu. Tetapi, ia masih akan memberikan sumbangan untuk membantu para korban kebakaran hutan di Australia. “Maaf, saya merindukan semua orang di Australia, tetapi saya akan segera kembali.”
Keputusan yang sama diambil Mariah Carey, yang menunda pertunjukan hari Selasa (10/3) di Honolulu, Hawaii.
“Aloha Hawaii! Saya sangat sedih harus mengumumkan menunda pertunjukan saya ke bulan November. Saya sebetulnya sangat bersemangat untuk bisa kembali ke Hawaii pada ‘bulan saya berulang tahun’, tetapi pembatasan perjalanan internasional saat ini memaksa kami mempertimbangkan keselamatan dan kesejahteraan semua orang,“ kata bintang panggung yang berulang tahun 27 Maret itu.
Dari Ciara, BTS, Queen, hingga Green Day
Pencipta lagu, penyanyi hiphop, dan penari Ciara, dikabarkan juga menarik diri dari pembukaan Fort Hood USO yang baru di Texas pada 19 Maret. “Penyebaran virus corona baru yang terjadi terus-menerus di seluruh AS, sebagai wanita hamil, dokter menyarankan saya untuk membatasi perjalanan dan pertemuan dalam kelompok besar,” kata Ciara dalam sebuah pernyataan.
“Kecewa juga tidak bisa kembali bulan ini ke tempat kelahiran saya, Ft Hood Texas, dan menampilkan pertunjukan menarik yang telah kami rencanakan,” katanya.
Supergrup K-pop BTS juga membatalkan pertunjukan, bagian dari tur, pada April di Seoul. Demikian juga grup band Queen, menunda konser pada Mei di Paris.
Green Day membesarkan hati penggemarnya dalam pengumuman penundaan konsernya. “Sayangnya kami harus membuat keputusan yang sulit untuk menunda pertunjukan kami yang akan datang di Asia, karena masalah kesehatan dengan mewabahnya virus corona baru. Kami tahu ini menyebalkan, karena kami sangat menantikan untuk melihat Anda semua. Tetapi, tetap pegang tiket Anda, kami akan segera mengumumkan jadwal baru.”
Pearl Jam Mengkritik Pemerintahan
Grup band Pearl Jam pada hari Senin (9/3), seperti dilaporkan Lee Moran untuk huffingtonpost.com, mengumumkan penundaan bagian pertama dari tur Amerika Utara yang akan datang lewat serangkaian tweet. Tak ketinggalan grup band ini juga mengkritik pemerintahan Presiden Donald Trump atas penanganan krisis yang serampangan.
Pertunjukan grup band ini di Toronto, Ottawa, Kota Quebec, Hamilton di Kanada, serta New York, Baltimore, Nashville, St Louis, Kota Oklahoma, Denver, Phoenix, San Diego, Los Angeles, dan Oakland di Amerika Serikat, semuanya ditangguhkan.
Dalam cuitannya, Pearl Jam mengatakan, “Sebagai penduduk Kota Seattle, kami merasa sangat terpukul menyaksikan secara langsung seberapa cepat situasi bencana ini meningkat. Sekolah anak-anak kita ditutup, demikian juga dengan universitas dan bisnis.”
Pearl Jam sekaligus memberitahu, pertemuan dalam skala besar harus dihindari karena krisis kesehatan global sekarang mulai mempengaruhi semua kehidupan.
Sebagai sebuah grup band, berkomunikasi dalam kelompok besar adalah bagian penting. “Tentang tur, kami telah merencanakannya berbulan-bulan, dan sekarang bahaya mengancam... namun, bagi kami, menjaga keselamatan dan kesejahteraan pendukung kami adalah prioritas utama.”
Pearl Jam, seperti dilaporkan Lee Moran, mengungkapkan, “Dengan frustrasi dan penyesalan yang mendalam kami dipaksa untuk membuat pengumuman yang tak diharapkan ini ...”
Yang juga menjadi kepedulian Pearl Jam, mereka memiliki sekelompok penggemar unik yang rela bepergian jauh mengikuti tur. Pearl Jam menghargai energi dan pengabdian mereka. Namun, terkait kondisi terakhir ini, Pearl Jam mencoba memberikan pengertian bahwa bepergian jauh harus dihindari.
Pearl Jam juga mengkritik pemerintah yang tidak memberikan panduan yang jelas mengenai keselamatan masyarakat. “Departemen kesehatan nasional tidak memiliki contoh kemampuan untuk menunjukkan kemajuan dalam hal ini, kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa hal itu akan terkendali dalam beberapa minggu mendatang.”
Cuitan-cuitan Pearl Jam diakhiri dengan permohonan maaf, dan penyesalan. “Jika ada orang di luar sana yang merasakan hal yang sama berdasarkan berita ini, kami membagikan emosi itu kepada Anda,” demikian cuitan Ed, panggilan Eddie Vedder, vokalis utama. Grup band ini didirikan di Seattle, Washington, pada 1990, digawangi Mike McCready (lead guitar), Stone Gossard (rhythm guitar), Jeff Ament (bass), dan drummer Matt Cameron, selain Eddie Vedder. (huffingtonpost.com/wikipedia)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...