Mahasiswa Farmasi UGM Raih Penghargaan dari UNESCO
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Agam Budi Satria, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan 2011, meraih penghargaan internasional dalam US Federation UNESCO Clubs (USFUCA) Worldwide Multimedia Competition 2015. Pada kompetisi ini Agam meraih juara ke-2 dengan mengangkat keberhasilan program Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan dan Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) yang pernah dilaksanakan bersama teman-temannya di Papua Barat, Juli-Agustus 2014 lalu.
UNESCO—akronim dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization adalah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB.
UNESCO merupakan badan khusus PBB yang didirikan pada 1945. Tujuan organisasi adalah mendukung perdamaian, dan keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan kepada keadilan, peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki. (Pasal 1 Konstitusi UNESCO).
UNESCO memiliki anggota 191 negara. Organisasi ini bermarkas di Paris, Perancis, dengan 50 kantor wilayah serta beberapa lembaga, dan institut di seluruh dunia.
Agam menjelaskan, pada kompetisi ini, dia membuat video berdurasi 3 menit mengenai Program Pemasangan Panel Surya di Pulau Manyaifun, Raja Ampat, Papua Barat.
Video ini menceritakan tentang perjalanan 30 mahasiswa UGM, dalam menghadirkan sumber energi terbarukan melalui pemasangan panel surya di Pulau Manyaifun.
“Panel surya disana cukup penting karena pasokan listrik sangat terbatas. Kebetulan tema kompetisi ini adalah Year of Light,” kata Agam, Senin (20/4) di UGM.
Ia menuturkan, kompetisi tersebut diikuti oleh ratusan pemuda dari 78 negara dalam 3 kategori, yaitu umur 11-15 tahun, 16-20 tahun dan 20-24 tahun.
Mereka ditantang untuk berinovasi dalam memanfaatkan teknologi sustainable berbasis cahaya yang dapat digunakan bagi pendidikan, pertanian, kesehatan maupun energi.
“Selain video, ide bisa dituangkan dalam bentuk esai, presentasi maupun karya seni lain,” katanya.
Menurut Agam kompetisi ini dibuka 17 November 2014 hingga 25 Januari 2015.
Pada tahap penjurian dilakukan penilaian berdasarkan relevansi, kreativitas, orisinalitas, pengembangan, audiensi, serta kohesi.
Setelah itu, pada 30 Maret 2015 UNESCO mengumumkan Top Nine Winners, dan Agam, masuk menjadi salah satunya.
“Juara pertama diraih oleh Universitas di Iran sedangkan yang ketiga diraih ITS,” kata Agam.
“Pemasangan panel surya di Manyaifun, selain bermanfaat untuk penerangan sekaligus membantu kesuksesan program rumah belajar di sana,” kata Agam
Sebagai bentuk apresiasi dari UNESCO-World Genesis Foundation, Agam mendapatkan kesempatan untuk menghadiri perkemahan musim panas, UNESCO Center for Peace Summer Cam, yang akan diselenggarakan di Maryland, AS selama dua minggu, yaitu 19 Juli-1 Agustus 2015 sekaligus akan ada Special Ceremony untuk para pemenang. (ugm.ac.id)
Editor : Bayu Probo
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...