Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 11:33 WIB | Rabu, 10 September 2014

Mahasiswa Tel-U Kembangkan Energi dari Limbah Mendong

Petani mendong di persawahan Desa Lebak, Grabak, Magelang. (Foto: Antara/Anis Efizudin)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Telkom Universiti (Tel-U) Bandung menciptakan perkampungan energi mandiri di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dengan memanfaatkan limbah mendong menjadi energi biogas.

"Program ini memanfaatkan limbah tumbuhan mendong menjadi energi biogas. Saat ini sudah masuk ke tahap perancangan dan Oktober 2014 depan akan diinstal," kata dosen pembimbing mahasiswa FRI Rosad Ma`ali El Hadi di Bandung, Rabu (10/9).

Rosad menambahkan, program ini memanfaatkan limbah mendong menjadi energi mandiri biogas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengganti bahan bakar yang semakin melambung tinggi dan tidak bisa diperbaharui.

"Ini bentuk aksi nyata dari FRI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar melaksanakan clean production di setiap lini industri yang juga dicanangkan pemerintah pusat," katanya.

Lokasi kampung energi mandiri dipilih di Tasikmalaya karena sebagai salah satu sentra industri di Indonesia, Tasikmalaya mempunyai banyak produk kerajinan yang kreatif, salah satunya kerajinan mendong.

Perkampungan energi mandiri itu kata Rosad akan dibangun di Kecamatan Manonjaya, Kecamatan Purbaratu, Cibereum, Taman Sari, atau daerah lain yang memang menghasilkan kerajinan mendong.

"Ide pembuatan kelompok masyarakat mandiri ini tercetus saat mengunjungi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang sangat terkenal dengan kerajinan mendong," katanya.

Mendong, salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, merupakan salah satu jenis rumput yang biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm. Tumbuhan mendong biasanya dimanfaatkan untuk membuat produk tikar, tempat pensil, dompet, tempat sampah, tempat tisu, tempat toples, tas, dan pigura.

Industri mendong membawa banyak keuntungan, namun sekaligus membawa dampak yang cukup berbahaya bagi lingkungan, yaitu limbahnya bisa merusak ekosistem bila dibuang sembarangan. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home