Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Pelaporan Kekerasan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – No Violence, adalah program aplikasi berbasis android hasil karya tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Ifian Tryputranto dan Farid A Ridwanto, keduanya mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA, serta Ivoni P Pertiwi, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Program ini dirancang bagi perempuan yang mengalami kekerasan, dan memudahkan user dalam menceritakan kisahnya selama menjadi korban tindakan kekerasan.
Tingginya Kasus kekerasan terhadap perempuan, namun minimnya perempuan yang melaporkan kasusnya kepada LSM ataupun komnas perempuan, mendorong mereka untuk menciptakan aplikasi tersebut, data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), mencatat sepanjang tahun 2014 jumlah kekerasan terhadap perempuan mencapai 293.220 kasus. Jumlah ini meningkat dari tahun 2013 sebanyak 279.688 kasus.
“NoViolence merupakan purwarupa yang kami kembangkan, untuk memfasilitasi dan memediatori permasalahan tindakan kekerasan yang dialami korban,” kata Farid, Jum’at (26/2) saat bincang-bincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM, seperti yang diberitakan ugm.ac.id
Farid mengatakan, aplikasi yang tengah mereka kembangkan berbentuk diary. Aplikasi dilengkapi dengan sejumlah pertanyaan berbentuk kuesioner yang telah diadaptasi. Dengan begitu, lewat aplikasi ini akan diukur tingkat kekerasan yang dialami korban berdasarkan data hasil coding dari diary yang telah dituliskan pengguna.
“Aplikasi ini bisa melakukan pengukuran kekerasan yang dialami korban berupa persentase dan level kekerasan yang terjadi,” katanya.
Alfian menambahkan, jika persentase melebihi angka 20 persen, maka secara otomatis aplikasi akan memunculkan pop-up konfirmasi pelaporan kekerasan pada LSM di daerah setempat. Selanjutnya, pelapor dapat memilih pilihan “Laporkan” atau “Tidak Laporkan”.
“Saat ini kami tengah melakukan pengembangan lebih lanjut, untuk pengembangan fitur-fitur di dalamnya. Target kami dalam beberapa bulan ke depan bisa segera di rilis,” kata Alfian.
Aplikasi ini juga, berhasil meraih penghargaan sebagai Best Concept dalam acara Hack Gov 2015 “Berdaya Bersama Untuk Indonesia” yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bapenas.
Mereka berharap aplikasi NoViolence ini, nantinya dapat membantu perempuan yang ingin melaporkan kekerasan yang dialami. Selain itu, juga mampu meningkatkan kesadaran melapor bagi para perempuan yang mengalami tindakan kekerasan baik dalam rumah tangga maupun dalam relasi personal.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...