Mahasiswa Unair Juarai Desain Logo ASEAN+3 UNet
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Salah satu capaian membanggakan bagi mahasiswa adalah ketika mampu meraih prestasi. Bukan hanya di bidang akademik, melainkan juga non-akademik. Apalagi, prestasi yang diraih sudah level internasional.
Seperti itulah yang dirasakan Adi Wisnu Nugroho, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang meraih gelar juara dalam lomba desain logo oleh ASEAN+3 University Network (ASEAN+3 UNet). Jaringan Universitas ASEAN (AUN), adalah asosiasi universitas Asia, yang didirikan pada November 1995 oleh negara anggota ASEAN termasuk 13 universitas. Setelah pembesaran ASEAN oleh ASEAN Charter pada tahun 1997 dan 1999, keanggotaan AUN meningkat.
Wisnu, sapaan karibnya, mahasiswa program studi Manajemen angkatan tahun 2014, cukup terkejut saat menerima pengumuman pada Rabu (10/1/2018). Sebab, lomba tersebut sudah cukup lama dan ia nyaris melupakan telah mengikuti lomba level internasional itu.
“Pada awalnya, saya kira nggak menang. Apalagi, jarak pengumpulan dan pengumuman menang cukup jauh, dari Juni 2017-Januari 2018. Kayak hampir terlupakan. Lalu, tiba-tiba dapat info menang itu,” kata Wisnu.
Wisnu bercerita, pada mulanya, ia hanya iseng mengikuti lomba bertajuk The ASEAN+3 UNet Logo Design Competition itu. Wisnu mendapatkan informasi lomba dari official akun LINE Unair. Dengan dibantu beberapa teman yang memberi masukan, akhirnya Wisnu mengirim sepuluh logo untuk diikutsertakan dalam lomba tersebut. Dari sepuluh desain logo itu, memang ada satu yang menurutnya paling dijagokan.
“Pada awalnya cuma mau ngirim satu logo. Ternyata dari panitia terserah ngirim berapa. Saya kirim sepuluh untuk memperbesar peluang menang,” kata Wisnu sambil tertawa.
Sementara itu, Wisnu tak mendapatkan inspirasi yang muluk-muluk atas desain yang ia kirim. Sebelum pembuatan desain logo, ia melakukan riset tentang logo-logo ngetren yang banyak dipakai institusi pendidikan. Ia lantas menggabungkan warna bendera tiga negara yang tergabung dalam ASEAN+3 Unet, yakni Cina, Jepang, dan Korea.
“Saya mengambil warna dari masing-masing bendera negara, kuning untuk Cina, biru untuk Korea, dan merah untuk Jepang,” kata Wisnu.
Wisnu mengakui, sebelumnya belum pernah mengikuti event serupa. Namun, ia memang memiliki skill desain yang hanya ia pakai dalam keikutsertaan kepanitiaan atau kegiatan organisasi di kampus.
Atas prestasinya itu, Wisnu mendapatkan menghargaan berupa uang tunai senilai 800 US Dollar atau setara dengan Rp10.810.810,- bersertifikat pengakuan dari ASEAN+Unet3. (unair.ac.id)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...