Mahasiswi Malang Buat Daun Pandan Jadi Produk Fesyen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Malang, Zeinia Usman menciptakan produk fesyen unik berupa tas yang berbahan dasar dari daun pandan.
Zeinia, saat mempersentasekan produknya dalam Konferensi Ekspor Internasional yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa produknya bernama "Livicarry Handbag Daun Pandan".
“Sekarang zaman kalau di fesyen apalagi tas, anak muda itu kan bahkan sering banget mempunyai koleksi koleksi tas bahkan satu orang itu lebih dari dua tas. Jadi, kami berpikir agar daun pandan ini dijadikan tas,” kata Zeinia.
Dia menyampaikan tujuan utama dari pengembangan produk ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari daun pandan yang seringkali dijual dengan nilai yang minim, bahkan di desanya, harga daun pandan sangat rendah.
“Kami berupaya menghasilkan produk supaya kita bisa menaikkan nilai dari harga daun pandan. Seperti kita ketahui kalau dijual cuma daun pandan saja itu nilainya sangat minim bahkan nggak ada harganya soalnya,” ucap Zeinia.
Dengan mempertimbangkan tren fesyen, terutama koleksi tas yang populer di kalangan anak muda, Zeinia memutuskan untuk menjadikan daun pandan sebagai bahan utama tas.
Menghadapi keterbatasan anggaran, ia menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM untuk membantu rebranding dan menambahkan sentuhan kerajinan ke tas, agar tampak lebih elegan dan mewah.
Zeinia menjelaskan bahwa tas daun pandan ini memiliki kekuatan yang baik dan ukurannya cukup besar, cocok digunakan untuk berbagai kegiatan seperti hang out atau piknik.
Sementara untuk perawatannya, cukup disimpan di tempat yang aman dan bersih. Panduan perawatan juga disertakan untuk memastikan tas tetap awet.
Meskipun pengiriman dan penjualan saat ini terbatas di sekitar Malang yang lebih banyak mengoptimalkan media sosial, Zeinia memiliki harapan besar agar produknya bisa menembus pasar yang lebih luas.
“Sejauh ini pengiriman masih di sekitar Malang dan penjualannya masih menggunakan media sosial. Semoga ke depan bisa lebih luas lagi pemasarannya,” tambah Zeinia.
Sementara itu, Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Sulistyawan Wibisono, dalam kesempatan yang sama, memberikan dukungan positif terhadap inisiatif anak-anak muda seperti Zeinia.
Dia menyatakan optimisme bahwa produk-produk ini memiliki potensi untuk siap diekspor seiring dengan peningkatan kualitasnya.
“Saya punya optimisme dengan anak-anak muda, para mahasiswa sudah berani untuk mengeluarkan suatu produk dan sudah punya brand sendiri-sendiri meskipun saat ini masih baru menyasar di pasar sekitaran regional mereka. Tapi berjalan dengan naiknya kualitas insya Allah nanti akan siap ekspor,” kata Wibisono.
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...