Mahasiswi UI Menangi Kompetisi Arsitektur Las Vegas
DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Tiga mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DA FTUI), berhasil meraih Honourable Mention Winners dalam ajang kompetisi internasional Las Vegas Affordable Housing Challenge, Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan oleh Buildner (Bee Breeders).
Ketiga mahasiswa angkatan 2019 ini adalah, Dhiya Luthfiyyah, Lulu Safitri Wijaya Jonni, dan Nadia Putri Humaira
Dekan FTUI, Prof Dr. Heri Hermansyah di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis (2/3) mengatakan solusi yang diberikan oleh tim arsitektur FTUI dalam merespons krisis perumahan di Las Vegas dengan penggunaan konsep modular di dalam tunnel membuktikan bahwa mahasiswa FTUI adalah mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis dan solutif dalam merespons berbagai fenomena yang terjadi.
Rancangan mereka yang diberi nama “Living in Tunnel” berhasil memanfaatkan terowongan yang tidak terpakai sebagai alternatif hunian tunawisma.
Dalam merancang “Living in Tunnel” para mahasiswa dibimbing langsung oleh Guru Besar DA FTUI, Prof. Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D., arsitek professional, Baiq Lisa Wahyulina, S.T., M. Ars., IAI., serta Asisten Dosen, Aulia Urrorhmah, S.Ars.
Guru Besar DA FTUI, Prof. Ir. Evawani Ellisa mengatakan setelah mencoba memahami situasi Kota Las Vegas melalui kajian dari data-data sekunder, kami melihat terowongan sebagai peluang.
Desain "Living in Tunnel" bertujuan untuk mengatasi tidak hanya krisis tunawisma di Las Vegas, tetapi juga menjawab tantangan isu sosial melalui ide hunian di terowongan.
"Tinggal di terowongan merupakan bagian dari insting warga untuk bertahan hidup dan berpotensi untuk menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan ketiadaan lahan dengan harga terjangkau," kata Evawani Ellisa.
Ia menambahkan terowongan yang tidak digunakan bisa dimanfaatkan sebagai struktur utama. Hal yang perlu dilakukan hanya membangun unit-unit konstruksi di dalamnya, sehingga bisa menjawab syarat utama sayembara ini, yaitu hunian terjangkau di Las Vegas.
Nadia Putri Humaira mengatakan secara umum ide mereka untuk menekan biaya pembangunan adalah desain dengan konsep modular di dalam tunnel.
Konsep modular dan self-construction sifatnya fleksibel menyesuaikan kebutuhan pengguna atau calon penghuni. "Kami mengusulkan modul-modul kecil berukuran 1x1 m yang dapat disusun dan dikonstruksi sendiri oleh calon penghuni berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka," katanya.
"Selain adaptif dan terjangkau, modul-modul ini bisa diaplikasikan pada terowongan lain yang tersebar di Las Vegas. Kami mengusulkan fasilitas sanitasi komunal di di mulut terowongan. Posisinya kami atur sedemikian rupa sehingga tersembunyi dari pandangan publik oleh ruang transisi yang terletak di antara jalan dan terowongan. Ruang transisi tersebut kami usulkan untuk dimanfaatkan sebagai taman komunal yang dilengkapi dengan mural," ujar Nadia.
Kompetisi Las Vegas Affordable Housing Challenge adalah kompetisi yang menantang para peserta untuk mengajukan solusi desain terbaik untuk mengatasi krisis perumahan kota.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...