Mahasiswi UK Maranatha Raih Mendali Lewat Lukisan yang Terinspirasi Kisah Khalifah Ali bin Tholib
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Zeta Ranniry Abidin (2162003), mahasiswi Program Sarjana Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha meraih bronze medal pada kompetisi 13th UOB Painting of the Year (POY) 2023.
Kompetisi tersebut terdapat dua kategori, yakni Emerging Artist bagi seniman pendatang dan Estabilished Artist bagi seniman profesional. Dikarenakan masih duduk di bangku kuliah, Zeta memilih untuk mengikuti di kategori Emerging Artist.
Karya yang telah dibuat oleh masing-masing peserta dikumpulkan secara online. Setelah itu, ditentukan sebanyak 46 finalis. Kemudian, dipilihlah empat karya terbaik dari masing-masing kategori. Submisi karya dimulai pada Mei hingga Agustus 2023. Sedangkan untuk konferensi pers pengumuman pemenang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Lukisan Zeta yang berjudul “Stay Alive with Knowledge” terinspirasi dari kisah Khalifah Ali bin Tholib yang lebih memilih ilmu ketika diberikan pilihan oleh sahabatnya untuk memilih antara ilmu atau harta.
Zeta menceritakan kisah Ali yang berkata bahwa hidup yang berilmu akan senantiasa menjaga kita dari persoalan apapun.
Zeta lebih memilih karyanya memiliki ilmu dibandingkan laku di pasaran.
“Jelas, saya akan memilih karya saya berilmu karena dapat memberi pesan positif dan kalau bisa, mampu memberikan dampak. Saya yakin karya-karya yang saya buat akan mampu menjaga saya. Dengan apa kita berupaya agar tetap menyala, yaitu dengan stay hungry dan stay foolish. Artinya, kita harus tetap merasa haus mencari ilmu dan harus tetap merasa bodoh agar semangat kita tetap menyala,” tuturnya dikutip Senin (13/11).
Meskipun cukup merasa cemas karena baru memulai pada bulan Juli, tetapi Zeta berhasil menyelesaikan karyanya dalam waktu kurang lebih satu bulan. Setelah mendapatkan email pengumuman lolos seleksi pertama, Zeta mengaku cukup merasa kaget.
“Lumayan kaget saat menerima email lolos seleksi pertama. Kemudian, (saya merasa) senang sekali, tetapi kesenangan itu berubah jadi panik karena untuk masuk ke babak selanjutnya harus merekam video dan menarasikan karya. Sedangkan saat itu, karya saya ada di Surabaya, dan saya ada di kampus sedang menjadi narasumber di acara penyambutan mahasiswa baru fakultas,” ungkap Zeta.
Namun, berkat dukungan keluarganya, Zeta mampu mengumpulkan video tersebut tepat waktu.
“Senang sekali! Bersyukur dapat menjadi salah satu juara. Semoga ke depannya masih diperbolehkan untuk bisa mengikuti lombanya lagi, meskipun tahun ini sudah mendapatkan juara,” ucapnya.
Empat puluh enam karya finalis termasuk delapan karya pemenang 13th UOB POY 2023 sempat dipamerkan di Autograph Tower, Jakarta, Level 77, pada 26 Oktober hingga 5 November 2023.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...