Makin Banyak Negara Eropa Wajibkan Tes COVID-19 pada Pendatang dari Chia
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Prancis, Spanyol, dan Inggris akan menerapkan tindakan COVID-19 yang lebih ketat untuk penumpang yang datang dari China, kata pihak berwenang, hari Jumat.
Pemerintah Prancis mewajibkan tes negatif, dan mendesak warga Prancis untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke China. Prancis juga memperkenalkan kembali persyaratan masker pada penerbangan dari China ke Prancis.
Otoritas kesehatan Prancis akan melakukan tes PCR acak di bandara pada penumpang yang datang dari China untuk mengidentifikasi potensi varian virus corona baru. Aturan baru mulai berlaku pada hari Minggu (1/1/2023), tetapi para pejabat mengatakan itu akan memakan waktu beberapa hari sebelum sepenuhnya berlaku.
Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa siapa pun yang bepergian ke Inggris dengan penerbangan langsung dari China akan diminta untuk mengikuti tes pra keberangkatan mulai 5 Januari.
Menteri Kesehatan Inggris, Steve Barclay, mengatakan bahwa Inggris mengambil "pendekatan yang seimbang dan hati-hati." Dia menggambarkan langkah-langkah itu sebagai "sementara" selagi para pejabat menilai statistik COVID-19.
Prancis dan Spanyol mengatakan mereka akan terus mendorong kebijakan di seluruh Eropa. Rumah sakit Prancis telah berjuang dalam beberapa pekan terakhir dengan sejumlah besar pasien karena tiga wabah bersamaan: flu musiman, gelombang kasus bronkitis, dan COVID-19.
Sebelumnya, pemerintah Spanyol mengatakan akan mewajibkan semua penumpang udara yang datang dari China memiliki tes negatif atau bukti vaksinasi.
Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darías, mengatakan kepada wartawan bahwa Spanyol akan mendorong tindakan serupa di tingkat Eropa menyusul lonjakan kasus di China. Dia mengatakan kontrol kesehatan virus corona akan ditingkatkan di bandara Spanyol.
Darías tidak menentukan kapan persyaratan baru itu akan berlaku.
Spanyol membuat pengumuman setelah Italia mengatakan akan mewajibkan tes virus corona untuk penumpang maskapai dari China. Pejabat kesehatan dari 27 anggota Uni Eropa pada hari Kamis berjanji untuk melanjutkan pembicaraan untuk mencari pendekatan bersama tetapi menahan diri dari memberlakukan pembatasan.
“Ada keprihatinan bersama secara internasional dan nasional atas evolusi kasus di China dan kesulitan untuk melakukan evaluasi yang benar terhadap situasi COVID-19 mengingat sedikitnya informasi yang kami miliki,” kata Darías.
Darías mencatat bahwa China akan mencabut pembatasan perjalanan mulai 8 Januari dan kemungkinan akan ada peningkatan besar pada orang yang bepergian ke luar negeri. Dia mengatakan perhatian utama adalah kemungkinan munculnya varian virus corona baru dan penting untuk bertindak cepat.
Amerika Serikat mengumumkan persyaratan pengujian COVID-19 baru Rabu untuk pelancong dari China, bergabung dengan beberapa negara Asia yang telah memberlakukan pembatasan. Jepang pada hari Jumat mulai mewajibkan tes untuk penumpang yang datang dari China. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...