Makin Peka dengan Hati Nurani
Jika Sergio dan Lacanilao dapat, kita semua pasti lebih dari dapat.
SATUHARAPAN.COM – Eksekusi hukuman mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso dibatalkan pada saat-saat terakhir sebelum pelaksanaan. Media memberitakan, penundaan tersebut atas permintaan Presiden Filipina. Permintaan yang berdasarkan fakta—tersangka perekrut Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri kepada kepolisian Filipina, Selasa 28 April 2015, jam 10 waktu setempat.
Maria, menyerahkan diri bersama pasangannya Julius Lacanilao. Pasangan tersebut menjadi tersangka atas penipuan, perekrutan tenaga kerja ilegal, dan perdagangan manusia. Mereka menjanjikan pekerjaan di Malaysia kepada Mary Jane. Sergio, tanpa disadari Mary Jane telah menjebaknya untuk membawa 2,6 kg heroin ke Indonesia. Benarkah Sergio melakukan hal itu? Proses hukumlah yang akan membuktikan. Dalam proses tersebut, kesaksian Mary Jane amat diperlukan.
Penundanaan eksekusi itu mendapat beraneka ragam respons. Ibunda Mary Jane, Celia Veloso, berkata dalam bahasa Tagalog, ”Talagang may himala po palang dumating sa anak ko.” Artinya: ”keajaiban sungguh-sungguh terjadi pada putri saya.” Pemerintah Filipina merasa lega. ”Tuhan telah menjawab doa-doa kita,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Charles Jose.
Penundaan eksekusi atas diri Mary Jane, karena tersangka perektrutnya menyerahkan diri, terjadi 15 jam sebelum eksekusi. Apa yang mendorong Sergio menyerahkan diri, yang mengakibatkan ”kehidupan kedua” Mary Jane? Sejauh ini, belum ada media yang memberitakan motivasi penyerahan diri Sergio dan pasangannya. Bisa jadi, adanya desakan yang amat kuat dari suara hati atau hati nurani Sergio dan Lacanilao. Tuhan menciptakan manusia sebagai imago Dei, memperlengkapinya dengan hati nurani. Hati nurani merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berbicara paling jujur mengenai apa yang benar, apa yang tepat, dan apa yang seharusnya dilakukan. Kebebalan manusia mendengarkan hati nurani membuat terjadinya perilaku kejahatan, penindasan, pembunuhan.
Kini saatnya bagi kita untuk makin peka mendengarkan suara hati. Nyawa Mary Jane tidak jadi melayang diterjang pelor regu tembak akibat desakan suara hati nurani Sergio dan Lacanilao. Ingin tenang? Ingin damai? Ingin tidak celaka? Ingin tidak terjerumus dalam bahasa narkoba? Menjadi pekalah dengan suara hati nurani.
Jika Sergio dan Lacanilao dapat, kita semua pasti lebih dari dapat.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengec...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Hadi al-Bahra, kepala Koalisi Nasional Suriah yang mengelompokkan penentan...