Malala Yousafzai dan Kailash Satyarthi Menangi Nobel Perdamaian
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM – Malala Yousafzai seorang siswi asal Pakistan yang ditembak oleh Taliban karena menentang anak perempuan bersekolah, dan sekarang menjadi aktivis hak-hak pendidikan khususnya bagi perempuan, diumumkan mendapat Hadiah Nobel Perdamaian 2014, Jumat (10/10).
Malala yang kini seorang aktivis pendidikan mendapat hadiah Nobel bersama Kailash Satyarthi, aktivis hak anak dari India.
Mereka berdua mendapatkan hadiah 8 juta Kronor (sekitar Rp 15 miliar) yang diserahkan Ketua Komite Nobel, mantan Perdana Menteri Norwegia Thorbjoern Jagland.
Komite Nobel mengatakan, Satyarthi telah menjaga tradisi Mahatma Gandhi dengan melakukan protes damai, yang bertujuan mengakhiri eksploitasi anak untuk tujuan ekonomi.
Terdapat 278 nomine Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, termasuk pembocor data intelijen AS Edward Snowden dan Chelsea Manning, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Paus Fransiskus I. Kelompok Anti-Perang Jepang dan Program Kemitraan Stasiun Luar Angkasa Internasional dikabarkan masuk nominasi.
Tahun lalu Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPWC). Badan tersebut berperan dalam penghancuran senjata kimia milik Suriah di tengah krisis yang melanda negeri itu, namun diduga Presiden Bashar Al-Assad terus memproduksi senjata kimia.
Pengumuman penerima Hadiah Nobel akan berlangsung selama sepekan, dan akan diakhiri dengan pengumuman Hadiah Nobel untuk Ekonomi hari Senin (13/10).
Sementara Hadiah Nobel untuk Sastra diberikan kepada penulis Prancis Patrick Mondiano hari Selasa (7/10). (theguardian.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...