Malaysia dan Australia Tarik Bantuan Pesawat dari RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malaysia dan Australia telah menarik bantuan pesawat dan timnya yang bertugas ikut memadamkan api kebakaran hutan di Indonesia setelah bekerja lima hari di Sumatera Selatan.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pesawat itu dipulangkan ke negaranya pada hari Senin (19/10) sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Namun, media Malaysia mempertanyakan tiadanya penjelasan apakah pesawat-pesawat itu akan kembali lagi.
Selanjutnya, Indonesia mendatangkan dua pesawat dari Rusia guna membantu proses pemadaman kebakaran. Pesawat dari Rusia itu berupa dua unit pesawat amphibi Beriev Be-200 beserta 20 personil pesawat dari Rusia, sebagaimana dijelaskan Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, pesawat tersebut akan mendarat pada Rabu (21/10) pukul 01.30 WIB di Palembang, Sumatera Selatan.
Saat ini, masih ada 11 pesawat Indonesia dan satu helikopter Chinook dari Singapura yang tersedia untuk melanjutkan upaya pemboman air. Inilah yang akan diperkuat dengan dua unit Beriev Rusia BE-200.
Pesawat, yang dapat membawa 12.000 liter air, akan didampingi oleh 20 awak Rusia. Indonesia telah menggunakan Beriev BE-200 untuk misi pemadam kebakaran pada tahun 2007.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar, menyatakan pesimismenya kebakaran hutan di Indonesia dapat dipadamkan. Menurut dia, upaya multi-bangsa memadamkan api tidak cukup kecuali bila hujan turun.
"Kecuali ada hujan, tidak ada cara intervensi manusia yang dapat memadamkan api," kata Wan Junaidi, seraya memperingatkan bahwa kebakakaran telah menyebar ke area yang luas di Indonesia. (channelnewsasia/Ant/abc.net.au)
Editor : Eben E. Siadari
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...