Malaysia Perketat Keamanan Antisipasi Gerakan Teroris

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) memperketat penjagaan di semua pintu masuk perbatasan negara, serta mengambil beberapa langkah keselamatan untuk mengekang ancaman teroris di Malaysia.

Kepala Polisi Negara Tan Sri Khalid Abu Bakar seperti dikutip media massa di Kuala Lumpur, hari Minggu (15/11), mengatakan pihak polisi selalu dalam keadaan siap untuk menangani masalah ancaman teroris.

"Seperti negara membangun yang lain, kita juga memperketat penjagaan di dalam negeri serta di pintu masuk perbatasan agar tidak ada teroris memasuki negara ini untuk tujuan bersembunyi maupun merancang serangan," katanya.

Menurut dia, PDRM akan lebih waspada apalagi melihat serangan ganas sekelompok individu yang diduga teroris di kota Paris, Prancis, sehingga mengakibatkan lebih ratusan orang menjadi korban.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan, sejauh ini tidak ada warga negara Malaysia yang dilaporkan terlibat dalam serangan di Paris pada Jumat (13/11).

Sebelumnya, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengecam serangan di Paris yang disebutnya sebagai perbuatan kejam terhadap orang tidak bersalah.

"Malaysia mengutuk serangan di Paris atas warga sipil yang tidak berdosa. Doa kami untuk rakyat Prancis," katanya melalui akun twitter miliknya.

Sementara Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi menegaskan bahwa tidak ada warga Malaysia yang menjadi korban dalam insiden teror di Paris dan pemerintah tidak berencana untuk memanggil mereka kembali dari negara itu. (AFP)