Malaysia Persempit Daerah Pencarian Pesawat
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang di Kuala Lumpur menyatakan akan meneruskan upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang, meskipun cuaca buruk pada Selasa (25/3) memaksa pejabat-pejabat menghentikan upaya pencarian.
Seperti dikemukakan Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein, Malaysia mulai mempersempit daerah pencarian di selatan Samudra Hindia, berdasarkan analisa data pesawat yang ditransmisikan pada saat-saat terakhir oleh perusahaan satelit Inggris. Ia pada Selasa malam mengatakan lebih optimistis posisi pesawat Boeing 777-200ER itu di selatan Samudera Hindia.
“Semua upaya pencarian kini difokuskan di bagian selatan koridor selatan, yaitu wilayah yang mencakup sekitar 469.407 mil per segi, dan ini berbeda dengan 2,24 juta mil persegi yang diumumkan tanggal 18 Maret lalu. Kini kami sedang bekerja untuk mempersempit daerah pencarian,” katanya.
Dengan demikian pihak berwenang pun mengakhiri upaya pencarian di tempat-tempat lain, setelah menyimpulkan pesawat itu mengalami kecelakaan di Perth barat daya – Australia. Namun, tim penyelidik belum mendapatkan lokasi pasti pesawat tersebut.
Beberapa kapal dan pesawat terbang dari Australia, Selandia Baru, Tiongkok, Jepang, dan Amerika telah menjelajahi daerah itu dan menghadapi cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir ini. Tidak ada pesawat yang terbang di atas wilayah itu pada Selasa. Kapal-kapal terpaksa menjauh dari laut yang bergelombang besar.
Upaya pencarian dijadwalkan dimulai kembali Rabu (26/3) ini. Dua pesawat lainnya dari Korea Selatan dan enam kapal Tiongkok dijadwalkan segera bergabung dengan misi pencarian tersebut.
Sangat Berbahaya
Menteri Pertahanan Australia David Johnston pada Selasa mengatakan daerah pencarian itu sangat sulit. Banyak kapal karam di lautan itu. Gelombangnya mencapai 20 hingga 30 meter, yang sangat berbahaya, bahkan bagi kapal jenis Panamax atau kapal kontainer berukuran sangat besar sekalipun.
Beberapa satelit dan pesawat terbang telah melihat sesuatu yang mungkin puing-puing pesawat tersebut, tetapi sejauh ini belum ada satu keping temuan apa pun yang bisa memastikan hal tersebut.
Malaysia Airlines MH370 menghilang dari radar 8 Maret lalu, kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing, dengan membawa 239 penumpang dan awak pesawat. Seratus lima puluh tiga penumpang adalah warga negara Tiongkok.
Pencarian pesawat MH370 hingga saat ini tercatat paling lama dalam sejarah moden pesawat penerbangan. Rekor sebelumnya adalah misi sepuluh hari mencari Boeing 737-400 PT Adam Skyconnection Airlines dari Indonesia, yang hilang di perairan Sulawesi, pada 1 Januari 2007. (VOA/themalaysianinsider.com)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...