Malaysia Tak Percaya Jokowi Perintahkan Tenggelamkan Nelayan
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman, mengatakan dirinya tidak yakin Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat untuk menenggelamkan nelayan asing yang tertangkap berada di perairan Indonesia untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
"Saya tidak percaya bahwa pernyataan ini dibuat oleh presiden dan saya akan menyelidiki tuduhan ini," kata Anifah Aman, sebagaimana dilaporkan kantor berita Bernama.
Menurut dia, Kementerian Luar Negeri Malaysia yang mengirimkan tim ke Indonesia belum menerima pemberitahuan resmi perihal berita penangkapan 200 nelayan Malaysia yang diduga telah melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia.
Meskipun demikian, Menlu Malaysia itu mengatakan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk melakukan verifikasi, terutama terhadap identitas nelayan yang terlibat dan lokasi penangkapan mereka.
"Jika mereka terbukti orang Malaysia, bantuan konsuler akan diberikan kepada mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Anifah mengatakan Malaysia Maritime Enforcement Agency (MMEA) juga belum menerima pemberitahuan apapun tentang penangkapan para nelayan tersebut dari pihak berwenang Indonesia.
Ia mengatakan Malaysia dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pedoman umum mengenai perlakuan terhadap nelayan pada 27 Januari 2012.
Melalui MoU, ia mengatakan kedua negara sepakat untuk hanya mengusir pergi, dan tidak menangkap nelayan yang ditemukan telah memancing di perbatasan laut Malaysia-Indonesia.
Atas berita bahwa presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan semua kapal nelayan asing yang tertangkap mencari ikan di perairan Indonesia akan ditenggelamkan, Anifah mengatakan ia tidak percaya bahwa pernyataan tersebut dibuat oleh presiden.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...