Malaysia: Tanah Longsor Menimpa Perkemahan, 21 Tewas
BATANG KALI, SATUHARAPAN.COM-Gemuruh tanah dan puing-puing yang longsor menewaskan 21 orang di sebuah perkemahan di Malaysia pada hari Jumat (16/12), dan tim penyelamat menggali lumpur untuk 15 orang lainnya yang dikhawatirkan terkubur dalam tanah longsor.
Lebih dari 90 orang sedang tidur di pertanian organik ketika tanah berjatuhan dari jalan sekitar 30 meter di atas lokasi dan menutupi sekitar satu hektare. Dua dari korban tewas ditemukan dalam keadaan berpelukan, menurut kepala departemen pemadam kebakaran negara bagian.
Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal bahwa pemilik tanah tidak memiliki izin untuk menjalankan perkemahan. Setidaknya tujuh orang dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya diselamatkan tanpa cedera, kata kepala polisi distrik, Suffian Abdullah.
Leong Jim Meng mengatakan kepada harian berbahasa Inggris New Straits Times bahwa dia dan keluarganya terbangun oleh ledakan keras dan merasakan bumi bergerak di perkemahan di Batang Kali, sekitar 50 kilometer utara ibu kota Kuala Lumpur.
“Saya dan keluarga saya terjebak karena tanah menutupi tenda kami. Kami berhasil melarikan diri ke tempat parkir dan mendengar tanah longsor kedua terjadi,” kata pria berusia 57 tahun itu seperti dikutip. Ia mengatakan hal itu mengejutkan karena beberapa hari terakhir tidak ada hujan lebat, hanya gerimis ringan.
Saat ini sedang musim hujan monsun di Malaysia, dan menteri pembangunan pemerintah negara itu, Nga Kor Ming, mengatakan semua tempat perkemahan nasional yang berada di dekat sungai, air terjun, dan lereng bukit akan ditutup selama sepekan untuk menilai keamanannya.
Departemen pemadam kebakaran negara bagian Selangor memposting foto-foto penyelamat dengan senter yang menggali tanah dan puing-puing dengan ekskavator dan sekop pada dini hari. Lebih dari 400 orang serta anjing pelacak terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Kepala pemadam kebakaran Norazam Khamis dikutip oleh portal berita Free Malaysia Today mengatakan bahwa dua mayat yang ditemukan "saling berpelukan" dan diyakini sebagai ibu dan anak.
Diperkirakan 450.000 meter kubik puing - cukup untuk mengisi 180 kolam renang ukuran Olimpiade, menghantam perkemahan, Nik Nazmi Nik Ahmad, menteri sumber daya alam, lingkungan dan perubahan iklim, mengatakan kepada media setempat.
Suffian, kepala polisi distrik, mengatakan para korban memasuki kawasan itu, tempat rekreasi populer bagi penduduk setempat untuk mendirikan atau menyewa tenda dari peternakan, pada hari Rabu. Perkemahan tidak jauh dari resor bukit Genting Highlands, tujuan wisata populer dengan taman hiburan dan satu-satunya kasino di Malaysia.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim diperkirakan mengunjungi situs tersebut Jumat malam.
Nga mengatakan kepada media lokal bahwa perkemahan tersebut telah beroperasi secara ilegal selama dua tahun terakhir. Operator memiliki persetujuan pemerintah untuk menjalankan pertanian organik tetapi tidak memiliki izin untuk kegiatan berkemah, katanya. Jika terbukti bersalah, Nga memperingatkan operator kamp bisa menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda.
Beberapa keluarga dengan anak kecil yang diselamatkan berlindung di kantor polisi terdekat. Akses jalan menuju kawasan itu ditutup. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...