Malaysia Tutup Maskapai Syariah Pertama Rayani Air
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Rayani Air, maskapai syariah pertama Malaysia, resmi ditutup, menurut keterangan badan regulasi penerbangan negara tersebut pada hari Senin (13/6), beberapa bulan setelah maskapai tersebut dilarang terbang karena melanggar aturan penerbangan.
Rayani Air diluncurkan pada Desember tahun lalu. Pramugari muslim diharuskan mengenakan jilbab sementara pramugari nonmuslim dilarang mengenakan pakaian mengumbar aurat. Makanan yang disajikan di dalam pesawat dijamin halal dan konsumsi alkohol dilarang.
Namun, setelah “penyelidikan terhadap administrasi dan audit keamanan” maskapai, Departemen Penerbangan (DCA) mencabut Sertifikat Operator Penerbangan Rayani Air.
DCA mulai melakukan penyelidikan pada April lalu menyusul keluhan dari para penumpang dan pemerintah atas penundaan dan pembatalan penerbangan.
Bulan lalu para pilot Rayani Air, yang mengoperasikan dua unit pesawat Boeing 737-400, juga melakukan aksi mogok kerja atas upah yang belum dibayarkan sehingga kian merusak citra maskapai tersebut.
Direktur Jenderal DCA Azharuddin Abdul Rahman mengatakan pemerintah Malaysia memutuskan menutup Rayani Air karena “keselamatan dan keamanan industri penerbangan sangat penting.” (AFP)
Bethlehem Persiapkan Natal, Muram di Bawah Bayang-bayang Per...
BETHLEHEM, SATUHARAPAN.COM-Nativity Store di Manger Square telah menjual ukiran kayu zaitun buatan t...