Maliki Tolak PM Irak Baru karena Langgar Konstitusi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Nuri Al-Maliki menuduh penunjukan penggantinya sebagai perdana menteri pada Senin (11/8) adalah pelanggaran terhadap konstitusi Irak yang dilakukan dengan dukungan dari Amerika Serikat.
“Kami menolak pelanggaran konstitusi,” ujar Maliki terkait pemilihan Haidar al-Abadi, anggota dari partainya, untuk membentuk sebuah pemerintahan baru.
Maliki menuduh Washington terlibat, dengan mengatakan AS “mendukung pihak yang melanggar konstitusi”.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberikan dukungannya terhadap Presiden Fuad Masum, yang dikritik keras oleh Maliki.
“Kami sangat mendukung Presiden Masum (yang) memiliki tanggung jawab untuk menegakkan konstitusi Irak,” ujar Kerry di Sydney, Australia.
Dia menambahkan mayoritas Syiah Irak memiliki “tiga kandidat lebih untuk (menempati jabatan) perdana menteri. Tidak ada satu pun dari mereka adalah Tn Maliki.”
Maliki mendapat tekanan besar untuk mundur dari upayanya mendapatkan kembali masa jabatan ketiga sebagai perdana menteri. Ia kehilangan dukungan di dalam dan luar negeri di tengah serangan pemberontak. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...