Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:44 WIB | Jumat, 05 Desember 2014

Manajemen Taksi "Express" Bantah Soal Perampokan

Ilustrasi perampokan penumpang taksi. (Foto: antaranews.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Manajemen perusahaan taksi "Express" membantah peristiwa perampokan di kawasan Kuningan pada Jumat (28/11) dengan nomor pintu DP 8015, dan SCBD Jakarta Selatan pada Senin (1/12) dan nomor pintu DP 8012 menggunakan armada perusahaan itu.

"Itu bukan taksi kami karena saat kejadian, taksi dengan nomor yang sama tidak berada di tempat kejadian peristiwa," kata Direktur Executive Express Group Herwan ghozali dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/12).

Ia menjelaskan di saat kejadian pada Senin (1/12) malam, lalu taksi dengan nomor DP 8012 sedang dalam kondisi kosong berdasarkan pantauan dari Global Positioning System (GPS) dari pool.

"Walaupun itu taksi putih namun itu bukan taksi kami," ujarnya.

Menurut dia, kasus perampokan di dalam taksi yang disebut sebagai "Express" tersebut sangat mencoreng nama baik dari perusahaannya, karena dari pengakuan korban taksi tersebut adalah "Express".

"Kami merasa menjadi korban dalam kasus perampokan tersebut," tambahnya.

Sementara itu, Direktur keuangan "Express" group David Santoso yang menyatakan hal yang sama, bahwa taksi tersebut bukan armada mereka dan pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus perampokan tersebut.

"Kami mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan mengutuk pihak yang melakukan tindakan kriminal tersebut," ujarnya.

Selain itu, jika tindakan kejahatan tersebut dibiarkan maka akan merusak industri taksi secara umum.

Dalam konferensi tersebut selain didampingi oleh direktur keuangannya, Herman juga didampingi oleh Ketua Organisasi Angkatan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, kuasa hukum Berman Limbon, serta dua sopir taksi asli yang nomor taksinya dipakai untuk perampokan.

Sebelumnya, korban tindak kejahatan RP (30), karyawati salah satu perusahaan di Jakarta menyebutkan pelaku perampokan menggunakan Taksi "Express" dengan modus memodifikasi bagasi dan kursi atau jok belakang kendaraan untuk sembunyi pelaku.

"Saya pastikan itu Express karena ada LED (lampu) merah di depan dashboard dan terdapat logo `Express` pada jok belakang," kata RP di Jakarta, Rabu (3/12).

RP menyebutkan biasa menggunakan jasa Taksi "Bluebird" atau Express saat pulang kerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan. RP juga mengingat nomor pintu taksi berwarna putih tersebut yaitu DP-8012 yang digunakan pelaku untuk beraksi.

Ia mengaku, selama menggunakan jasa Taksi Express, RP mengaku tidak bermasalah atau menjadi korban perampokan. (Ant)

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home